Tensi Global Mereda, IHSG Bakal ke Zona Hijau

IHSG berpeluang menguat di posisi support 6.080 dan resistance 6.160.

oleh Bawono Yadika diperbarui 14 Des 2018, 06:20 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak positif dengan diperdagangkan pada level 6.080-6.160. IHSG diprediksikan naik karena meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin J Sebayang mengatakan, IHSG berpeluang menguat di posisi support 6.080 dan resistance 6.160. Menurutnya, penguatan ini dipicu oleh faktor Dow Kones Future yang masih positif serta pergerakan nilai tukar rupiah yang masih terjaga.

"Kemudian juga ada harapan dengan meredanya ketegangan trade war (perang dagang)," ucapnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (13/12/2018).

Menurut Edwin, saham-saham yang berpeluang memberikan cuan bagi para investor diantaranya adalah saham-saham emiten di sektor konstruksi, properti, dan consumer goods. Itu antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Senada, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebutkan, IHSG secara teknikal berpeluang melanjutkan penguatan. Kata dia, IHSG berpotensi melaju di zona hijau di kisaran 6.120-6.214

Pada hari ini, Nafan menyarankan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Astra Agro Lestari (AALI), serta PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sebaliknya

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat menyebutkan, meski ketegangan perang dagang antara (AS)-China tengah mereda, pergerakan IHSG berpeluang terkonsolidasi dengan kecenderungan tertekan.

Di akhir pekan ini, perdagangan di bursa saham akan diwarnai oleh aksi profit taking. Lanjar memperkirakan, IHSG bergerak melemah pada level support di 6.110 dan resistance di 6.200.

Lanjar menambahkan, dari dalam negeri, sentimen data penjualan mobil tahunan di bulan November akan menjadi pendorong tingkat kemampuan konsumen. Ini tentu saja akan mempengaruhi saham-saham emiten yang bergerak di industri otomotif seperti PT Astra International Tbk (ASII).

Adapun pada hari ini Lanjar merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya