Liputan6.com, Tanjung Selor - Sejak 2010 hingga akhir 2018, PT Astra Honda Motor (AHM) telah menjalin kerjasama dengan 686 SMK yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia dalam pengimplementasian Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Astra Honda.
Dan di tahun depan, AHM tidak akan agresif dalam menambah SMK mitra binaan melainkan lebih fokus dalam peningkatan kualitas kurikulum.
Baca Juga
Advertisement
"Sepanjang tahun ini kami sudah melakukan MoU dengan 23 SMK dan mungkin penambahan SMK di tahun depan tidak secepat tahun-tahun sebelumnya," terang Direktur HR, GA, IT, SI AHM Markus Budiman usai Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kurikulum TBSM di SMKN 3 Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Kamis (13/12).
"Tahun depan kami akan memfokuskan diri dalam meningkatkan kualitas kurikulum maupun tenaga-tenaga pendidik serta pendukung-pendukung yang lainnya. Diharapkan output-nya akan lebih baik lagi," Markus menambahkan.
Sementara itu, GM Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin menjelaskan, di tahun ini pihaknya sedang menyempurnakan kurikulum dengan muatan wirausaha atau bisnis. Berbeda dengan kurikulum lama yang hanya soal teknis sepeda motor.
"Muatan baru yang ada di sana kami siapkan untuk mengantarkan anak-anak SMK ini untuk bisa mandiri berwirausaha. Menejemen perbengkelan, menejemen pemasaran, marketing-nya seperti apa, kami beri muatan-muatan itu dalam kurikulum TBSM," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Lebih lanjut pria yang karib disapa Muhib itu menyebutkan, tidak menutup kemungkinan bagi AHM untuk menambah SMK binaan di tahun depan. Namun dapat dipastikan jumlahnya akan lebih sedikit.
"Kalau di tahun ini 23 SMK, mungkin di tahun depan hanya 10 SMK. Syarat untuk bisa menjadi mitra binaan AHM juga gampang. Syarat, sekolah tersebut memiliki jurusan TBSM dan memiliki infrastruktur laboratorium yang siap. Cuma punya ruangan tapi tak punya alat-alat tidak masalah," tandasnya.
Advertisement