Pasar Emas Pinggiran, Tradisi Unik di Ambon Jelang Natal dan Tahun Baru

Ada tradisi unik yang mungkin hanya terjadi di Ambon tiap menjelang Natal dan Tahun Baru.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 14 Des 2018, 16:00 WIB
Pedagang menunjukan perhiasan emas di sebuah toko Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (3/9/2015). Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini terpantau bergerak stabil di posisi Rp560 ribu per gram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menyambut Natal dan Tahun Baru 2019, aktivitas transaksi emas di pinggir jalan J Latuharhari dan di depan Kantor Pegadaian Kota Ambon mulai terlihat ramai.

"Pengunjung sudah mulai ramai sejak tiga hari belakangan ini, ada yang membeli dan ada yang menjual," kata Udin pembeli emas di depan toko Ciwangi, pertokoan Ambon Plaza, Jumat (14/12/2018), seperti dikutip Antara.

Ia menjelaskan sejak beberapa hari belakangan ini dirinya seperti mendapatkan keuntungan yang luar biasa.

"Hari kemarin saya berhasil menjual emas berbentuk kalung 10 gram dengan harga yakni Rp550.000/gram, hari ini (Jumat,14/12) sejak pagi sudah berhasil membeli enam gram emas dalam bentuk cincin," ujarnya.

Pokoknya lumayan sebab hari-hari kedepan pasti ada saja warga yang datang menjual maupun membeli.

"Situasi ini sudah terbiasa menjelang hari-hari keagamaan, ada warga yang memerlukan dana untuk perayaan hari besar agama seperti sekarang ini yakni hadapi hari raya Natal, sudah pasti memerlukan dana, sebaliknya ada juga warga yang ingin berdandang dalam menyambut perayaan hari raya Natal terpaksa harus membeli," ujarnya.

Ditanya sistem seperti apa yang dilakukan dalam bertransaksi, Udin katakan, kalau saya membeli emas dari warga yang datang menjual dilihat dulu apakah sudah lama atau ada rusak atau patah barulah dilakukan penawaran.

Ia menjelaskan kalau barang emas itu sudah lama dan perlu di cuci lagi sebelum dijual maka di patok harga Rp450.000/gram, sedangkan yang rusat atau patah Rp420.000 hingga Rp430.000/gram.

Djodi tukang solder emas yang berdampingan dengan Udin mengakui hal itu, sebab hasil pembelian harus dicuci lagi seperti baru kemudian dijual lagi dengan harga Rp550.000/gram.

Sedangkan yang rusak harus disolder lagi dengan harga Rp20.000/titik solder, jadi kalau emas pata tidak titik berarti yang punya harus membayar Rp75.000.

"Jadi belakangan ini kegiatan transaksi emas mulai ramai lagi, hanya saja kebanyakan warga yang datang untuk menjual," ujarnya.

Hasil pantauan di toko emas sekarang ini di Kota Ambon, harga emas yang dipatok yakni Rp610.000/gram.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya