Usut Keterlibatan Prajurit, Kodam Jaya Sebar Video Perusakan Polsek Ciracas

Kodam Jaya tengah menginvestigasi kasus perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas beberapa hari lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2018, 16:43 WIB
Para tersangka dihadirkan dalam rilis kasus pengeroyokan anggota TNI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/12). Polisi menangkap lima pengeroyok dua anggota TNI di kawasan Ciracas dan menyita sejumlah barang bukti. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kodam Jaya tengah menginvestigasi kasus perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas beberapa hari lalu. Untuk mengetahui apakah ada prajurit yang terlibat dalam peristiwa itu, Kodam Jaya menyebar video yang menayangkan penyerangan dan pembakaran mapolsek ke semua satuan TNI.

"Sekarang ini sedang pemeriksaan internal, termasuk dari gambar-gambar, video, juga kita berikan kepada komandan satuan yang ada di jajaran di Jakarta untuk mengecek ada enggak dari gambar-gambar tadi itu anggotanya. Dari situ akan ketahuan, oh betul ini anggota TNI kesatuan apa," ujar Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam) Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2018).

"Nah, jadi kan sekarang ini kita tidak bisa buru-buru (menyimpulkan), oh (pakai) pet, kotak-kotak, oh gimana, itu tentara, itu belum tentu juga, itu komando belum tentu juga," imbuh Kristomei. 

Dia menambahkan, saat itu, suasana gelap karena terjadi pada malam hari. Gambar atau video perusakan Polsek Ciracas yang ada juga tidak begitu jelas. Karena itulah pihaknya perlu melakukan investigasi lebih dalam untuk mengungkap siapa yang ada di balik penyerangan tersebut. Jangan sampai pihaknya salah tangkap.

"Dalam situasi gelap, malam, gambarnya pun tidak jelas, saat ini kita jangan sampai salah tuduh orang, salah tangkap, tapi yakin dan percayalah kita pasti bergerak cepat dan secepatnya kita ungkap," kata Kristomei.

Dia menyampaikan, investigasi juga dilakukan untuk mendalami apakah peristiwa itu ada kaitannya dengan pemukulan Anggota TNI AL, Kapten Komaruddin di pertokoan Arundina.

"Artinya ini kan dua permasalahan yang berbeda sebenarnya, kita tak bisa menduga-duga ini terkait. Jadi saat ini kita fokus dulu mencari pelakunya kemudian kita dalami apakah memang termotivasi atas ketidakpuasan dalam pengeroyokan anggota TNI tadi. Kita cari dulu benang merahnya," ujar Kristomei.

"Makanya sekarang tim investigasi itu bekerja sama baik Kodam Jaya, POM AU, POM AL karena kan kesatuan TNI di Jakarta ini banyak. Jadi saat ini kita meneliti, mengecek itu dulu. Ada tidak anggota kita yang terlibat dalam pengeroyokan itu," sambung dia soal pengeroyokan Polsek Ciracas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Periksa Banyak Pihak

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono bersama Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi menggelar rilis tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/12). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Dia menyebutkan, jumlah pihak yang telah diminta keterangan dalam proses investigasi ini cukup banyak. Termasuk juga saksi dari warga setempat.

"Termasuk masyarakat kita minta keterangan semua. Benar enggak itu tentara atau bukan, kan gitu. Ataukah ada massa lain yang ikut di situ. Yang ikut meramaikan, kita kan tidak tahu siapa yang berada di belakang ini semua.Jadi enggakk mesti ini pasti Anggota TNI. Belum bisa kita pastikan itu," ucap Kristomei.

Kristomei juga membantah ada pengerahan massa dari TNI untuk mencari pelaku pengeroyokan Kapten Komaruddin ke Mapolsek Ciracas. Dia mengatakan tak pernah ada dari pihaknya yang menggerakkan massa.

"Kalau pengerahan massa enggak ada. Kalau pengerahan itu berarti kan ada yang menggerakkan. Itu tidak ada," bantahnya.

"Dan saat ini kita sedang mencari siapa sih orang-orang yang ada di gambar tadi. Benar enggak itu anggota TNI. Kalau emang itu Anggota TNI, kesatuan mana dia, siapa, kenapa saat itu ada di luar. Itu sedang kita dalami sekarang," lanjut Kristomei.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya