Liputan6.com, Lampung - Guna menambah pendapatan warga dan daerah, Pemerintah Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung terus tingkatkan pengembangan dan promosi kopi robusta 'putri malu'.
Wakil Bupati Waykanan Edward Antony di Waykanan, mengatakan Waykanan adalah salah satu daerah penghasil kopi terbesar nomor 5 di Provinsi Lampung. Karena itu kopi putri malu harus dikembangkan secara maksimal.
"Harus bersaing dengan kabupaten lainnya, Lampung Barat, Pesisir dan Tanggamus," jelas Edward dilansir Antara.
Baca Juga
Advertisement
Ia melanjutkan, untuk meningkatkan pecinta kopi robusta putri malu harus dilakukan promosi diberbagai daerah. "Bukan hanya kegiatan di daerah, namun saat pameran di luar kabupaten pun, harus bisa dioptimalkan," jelasnya.
Mengenai promosi, Edward menganjurkan, promosi dan produksi harus diperkuat dengan ketersediaan produk kopi agar pesanan dapat dipenuhi dan tercukupi.
"Karena bila pesanan banyak tetapi produksi kopi sedikit maka akan mengurangi tingkat pesanan," kata Wakil Bupati Waykayana.
Mengenai tim percepatan pengembangan Kopi Robusta Putri Malu, setiap bidang telah mendapat Surat Keputusan (SK) dari Bupati. Agar dapat berkoordinasi dalam tugas dan mencapai target dengan baik.
Program unggulan Kopi Robusta Putri Malu merupakan, salah satu program yang dicanangkan oleh Bupati Waykanan.
Meningkatkan penjualan, tim pengembangan terkendala, dalam memproduksi kopi robusta putri malu agar memiliki cita rasa dan aroma khas.
Edward berharap, agar instansi terkait dapat memberikan solusi mengenai modal, pengembangan sampai dengan kemitraan.
Kepala Dinas (Kadis) perkebunan Waykananan, Bani Aras mengatakan pengembangan kopi robusta putri malu, sudah seharusnya dibentuk dan dipercepat pemasarannya. Sehingga masyarakat dapat langsung menikmati dan merasakan cita rasa khas dari Kopi tersebut.
Ketenaran Kopi Putri Malu
Beberapa waktu lalu, Dinas Perkebunan Kabupaten Waykanan, memperkenalkan kopi robusta jenis "putri malu" dalam Festival Kopi 2018 di Kabupaten Lampung Barat.
Bani Aras mengatakan, pihaknya sengaja memamerkan produk kopi robusta putri malu, yang menjadi brand khas Kabupaten Waykanan.
Dengan adanya pameran tersebut diharapkan bisa memperkenalkan kopi putri malu ke pelosok Provinsi Lampung dan pemerintah pusat.
Menurutnya, festival ini menjadi ajang perkenalan dan sosialisasi kopi "putri malu" ke masyarakat, bahwa Waykanan memiliki kopi dengan ciri khas yang berbeda dari kopi lainnya.
Ia menjelaskan, kopi robusta "putri malu" memiliki ciri khas seperti lebih terasa kopinya dan lebih wangi.
Ia menambahkan, kopi "putri malu" sudah mulai dipamerkan sejak 2017 dan saat ini sudah mulai aktif dipromosikan agar bisa terkenal seperti kopi-kopi lainnya.
Bani mengharapkan, pemerintah provinsi dan pusat juga memperhatikan nasib petani kopi yang masih jauh dari sejahtera.
Advertisement
Sekali Dayung, Dua Pulau Terlewati
Begitu banyak jenis kopi yang ada di Kabupaten Waykanan, namun tetap memakai merek kopi putri malu. Sekaligus mempromosikan destinasi wisata Air Terjun Putri Malu di Kecamatan Banjit.
Edward menjelaskan, Waykanan harus fokus untuk memperkenalkan kopi, agar bisa melihat perkembangan kopi ke depannya.
Kabupaten Waykanan saat ini memiliki demplot kopi petik merah yang berada di Kecamatan Baanjit, Kasui, dan Rebang Tangkas, dengan luas lahan 30 hektare.
Kabupaten Waykanan pun kembali memamerkan Kopi Robusta Putri Malu pada kegiatan Lampung Fair yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2018 lalu di Lapangaan PKOR Wayhalim, Bandarlampung.
Bupati Waykanan Raden Adipati Surya menyampaikan, pihaknya memerkan produk kopi robusta Putri Malu di acara tahunan, karena acara tersebut dihadiri masyarakat luar lampung.
Sementara itu, Wakil Bupati Waykanan, Lampung Edward Antony mengenalkan kopi robusta putri malu pada saat kunjungan kerja ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Kamis (13/12/2018).
Dia mengatakan, pihaknya mengenalkan kopi robusta putri malu kepada Pemkab Tanjung Jabung Timur, karena kopi merupakan salah satu produk unggulan yang sedang dipromosikan.
Keunggulan Kopi Putri Malu
Menurutnya, kopi putri malu memiliki ciri khas dibandingkan dengan kopi lainnya, seperti wangi, rasa, dan kehitamannya.
Selain itu, lanjut dia, mengenalkan kopi robusta putri malu ini, agar bukan hanya di Provinsi Lampung. Tetapi di Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur bisa menikmati dan merasakan kenikmatan kopi asli Waykanan.
Edward mmengatakan, Waykanan memiliki 30 demplot atau kebun kopi yang terdapat di tiga kecamatan yaitu Kasui, Banjit dan Rebang Tangkas. Dengan luas lahan perkebunan kopi ini cukup dan memadai untuk bisa menjadi suatu usaha kopi yang besar.
Ia mengharapkan, Pemkab Tanjung Jabung Timur dan Pemerintah Kabupaten Waykanan untuk bisa mempromosikan kopi robusta putri malu di daerah ini.
Kini, pihak Pemkab Waykanan telah berupaya mengenalkan kopi robusta yang diberi nama putri malu yang mayoritas kebunnya dimiliki warga. Tinggal warga sendiri apakah akan memanfaatkan peluang tersebut untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi, dengan tetap menjaga kualitas dari kopi itu sendiri. (Miftahul Jhannah)
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement