Liputan6.com, Jakarta Thibaut Courtois tampil cemerlang saat Real Madrid mengalahkan Rayo Vallecano, 1-0, pada lanjutan La Liga pekan ke-16 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Sabtu (15/12/2018) waktu setempat.
Pada pertandingan itu, Courtois membuat double-save yang mengesankan di waktu tambahan. Penyelamatan gemilang Courtois memastikan kemenangan untuk Real Madrid.
Baca Juga
Advertisement
Usai pertandingan, Courtois bukan mengomentari penampilannya. Ia malah balas menyindir pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
"Simeone mengkritik Real Madrid. Dia selalu melakukannya, menyerang Madrid sebagai klub terbaik di dunia," kata kiper Belgia itu kepada Sport.
"Pendapat setiap orang harus dihormati, semua orang dapat mengatakan pendapat pribadi mereka, tetapi saya sudah berada di sana selama tiga tahun dan ketika Anda selalu bertarung melawan Real Madrid, yang merupakan tim terbaik di dunia, Anda akan mengatakan sesuatu kepada menghasilkan populisme.
"Dalam kasus saya, dia mengatakan saya telah memenangkan trofi itu (penjaga gawang terbaik) karena saya bermain untuk Real Madrid, tetapi di Piala Dunia saya adalah Chelsea, dan di The Best Award, pemungutan suara ditutup pada bulan Juli," katanya.
Kritik Courtois
Simeone membuat kehebohan ketika dia mengkritik Courtois, Ia menyebut Courtois hanya memenangkan penghargaan kiperf terbaik, karena dia bermain untuk Real Madrid.
"Courtois pergi ke Real Madrid dan meraih gelar sebagai kiper terbaik di dunia, tetapi ketika itu dia bersama kami. Keylor Navas memenangkan hadiah ketika dia berada di Levante," kata Simeone pada Marca.
Advertisement
Pertanyakan Ballon d'Or
Simeone kemudian sempat mempertanyakan Luka Modric yang mendapat Ballon d'Or. Ia menyebut seharusnya pemainnya Antoine Griezmann yang memenangkannya.
"Saya mengucapkan selamat kepada [Luka] Modric karena saya yakin dia memiliki musim yang baik. Tapi, bagi saya, yang terbaik adalah [Raphael] Varane dan Griezmann."