Pemerintah Cina Serius Perangi Perdagangan Manusia

Perdagangan manusia menjadi kasus serius di Cina. Hingga kini pemerintah telah menyelamatkan sedikitnya 24.000 anak-anak dan wanita yang diculik dan diperjualbelikan.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Mar 2012, 09:16 WIB
Liputan6.com, Beijing: Perdagangan manusia menjadi kasus serius di Cina. Hingga kini pemerintah telah menyelamatkan sedikitnya 24.000 anak-anak dan wanita yang diculik dan diperjualbelikan. Menurut Badan Keamanan Cina, Senin (12/3) beberapa dari mereka bahkan pernah dijual untuk diadopsi dan dijadikan pelacur di Angola, Afrika.

Dalam situs Kementerian Keamanan Publik disebutkan polisi telah menyelamatkan sekitar 8.660 anak-anak dan 15.458 wanita pada tahun lalu. Tak hanya itu, pemerintah juga telah berhasil membongkar 3.200 kelompok sindikat perdagangan manusia 2011 lalu. Termasuk di antaranya sindikat perdagangan wanita untuk dijadikan pelacur di Angola. Sabtu (10/3) pekan lalu, polisi berhasil menyelamatkan 14 anak dari Provinsi Guizhou di sebelah barat daya Cina, yang akan diperjualbelikan. Dalam kasus tersebut, polisi menangkap 38 orang tersangka [baca: Polisi Bongkar Sindikat Perdagangan Anak].

Suatu sumber menyebutkan maraknya perdagangan wanita di Cina salah satunya disebabkan oleh tradisi yang mengutamakan anak laki-laki. Dalam budaya Cina, anak laki-laki akan mendapatkan warisan jauh lebih besar dibanding perempuan. Anak laki-laki di Cina dijual lebih mahal, sementara perempuan dijual untuk dijadikan budak atau pelacur.

Selain itu, sumber tersebut menyebutkan bahwa tingginya angka kemiskinan di Cina juga menjadi salah satu sebab tingginya angka perdagangan manusia. Sebagian orang miskin mudah dibujuk rayu para pelaku dari sindikat. Salah satu contohnya, November tahun lalu polisi Provinsi Shandong berhasil membongkar kelompok perdagangan manusia yang membeli bayi dari keluarga miskin dan kemudian menjualnya.

Pemerintah Cina sangat serius menghadapi kasus perdagangan manusia ini. "Kementerian Kemananan Publik berjanji akan lebih gencar memberantas kasus ini. Kami juga akan mengkampanyekan antipenculikan agar masyarakat juga bisa membantu mengatasi kasus ini," kata Kementerian tersebut. (AP/Vin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya