Pelari Nasional dan Asing Bersaing Ketat di Semarang 10K

Lomba Semarang 10K menempuh rute melewati bangunan-bangunan bersejarah di Kota Semarang.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2018, 12:57 WIB
Peserta Sentul Half Marathon 2017 menunggu dimulainya perlombaan, Bogor, Minggu (26/2/2017). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Ribuan pelari mengikuti lomba lari Semarang 10K di Kota Semarang, Minggu (16/12/2018). Pelari dari berbagai daerah dan mancanegara sangat antusias mengikuti lomba lari sejauh 10,3 km.

Lomba yang mengusung konsep "sportourism" tersebut, dimulai dari halaman Balaikota Semarang. Peserta kemudian menyusuri rute Jalan Pemuda, kawasan Kota Lama Semarang, tepatnya di Jalan Merak, Jalan Cendrawasih, Taman Srigunting hingga Jalan Letjen Suprapto.

Peserta lomba Semarang 10K dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori umum dengan rentang umur 18-45 tahun, serta kategori master untuk peserta yang berumur 45 tahun atau lebih.

Setelah bersaing cukup ketat, tiga pelari Afrika, Shamson, dan Khadafi berhasil mencapai garis finis yang pertama. Mereka menyelesaikan lintasan lari dengan catatan waktu 32 menit.

Peserta keempat yang mencapai garis akhir adalah pelari nasional Edi Nur Shadiq dengan catatan waktu 33 menit. Disusul Nugroho dari Magelang Runners dengan catatan waktu 34 menit dan Ashari 34 menit.

Para pelari akan mendapat total hadiah Rp 230 juta, yang terbagi menjadi beragam kategori.


Daya Tarik Wisata

Sebelumnya, panitia menjelaskan Semarang 10K memberikan daya tarik sebuah petualangan napak tilas sejarah dan budaya karena menempuh rute melewati bangunan-bangunan bersejarah di Kota Semarang.

Ia menilai minat masyarakat untuk mengikuti Semarang 10K sangat luar biasa karena hanya dalam waktu 1,5 bulan sejak ajang ini diumumkan, kuota peserta sebanyak 2.000 pelari sudah terisi.


Semarang 10K

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya