Liputan6.com, Tanjung Selor - Umumnya sekolah menengah kejuruan (SMK) dihuni murid laki-laki. Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan minat siswi perempuan untuk mengenyam pendidikan di SMK meski dikelilingi laki-laki.
Siti Halimah contohnya, siswi SMKN 3 Tanjung Selor, Kalimantan Utara ini tetap bersemangat sekolah meski menjadi satu-satunya perempuan diangkatannya. Siswi kelas 12 jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) itu mengaku memilih jurusan ini lantaran menyukai dunia otomotif.
Advertisement
"Saya pilih jurusan ini karena memang hobi (bawa motor). Dari SD saya sudah bisa bawa motor," akunya kepada Liputan6.com.
Ilmu yang ia dapatkan di sekolah langsung dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kemampuan dia menjadi seorang mekanik akan semakin terasah.
"Di rumah juga ada bengkel. Paman saya yang kelola. Jadi pulang sekolah saya bantu paman. Biasanya saya bantu ganti oli, ganti CVT, kampas rem atau tambah ban," ujar Siti.
Selanjutnya
Meski memiliki peluang untuk langsung bekerja setelah lulus nanti, namun ia berniat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Setelah lulus saya mau melanjutkan kuliah karena saya mengidamkan kerja di Honda," ujarnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini PT Astra Honda Motor (AHM) menjalin kerja sama dengan SMKN 3 Tanjung Selor, Kalimantan Utara dalam hal pengimplementasian Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Astra Honda.
SMKN 3 Tanjung Selor sendiri memiliki 525 siswa. 100 di antaranya merupakan siswa jurusan TBSM. Dan dari 100 murid jurusan TBSM, hanya tiga orang yang berjenis kelamin wanita.
Advertisement