MPR Evaluasi Pemberitaan Selama 2018 Melalui Media Expert Meeting

Menjelang tutup tahun 2018, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kembali menggelar pertemuan dengan redaktur senior media cetak, online dan elektronik.

oleh nofie tessar diperbarui 16 Des 2018, 13:00 WIB
Menjelang tutup tahun 2018, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kembali menggelar pertemuan dengan redaktur senior media cetak, online dan elektronik.

Liputan6.com, Jakarta Menjelang tutup tahun 2018, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kembali menggelar pertemuan dengan redaktur senior media cetak, online dan elektronik. Pertemuan yang dikemas dengan nama "Media Expert Meeting" ini membahas tema "Evaluasi Publikasi Pemberitaan MPR Tahun 2018".

Pertemuan dengan awak media ini dipimpin Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah, didampingi Kepala Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi Muhammad Jaya dan Kepala Subag Pemberitaan Budi Muliawan. Media Expert Meeting diikuti 35 redaktur senior baik cetak, online, dan elektronik, berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/12/2018).

Dalam pengantarnya Siti Fauziah mengucapkan apresiasi terhadap media yang telah bekerjasama dengan MPR selama tahun 2018 ini. Kerjasama yang terjalin selama ini berjalan dengan baik. Ia mengharapkan pada tahun 2019 kerjasama akan semakin baik lagi.

"Kita harapkan tahun depan lebih bersinergi lagi. Komunikasi yang sudah terjalin bisa ditingkatkan lagi," harapnya.

Dalam pertemuan ini Siti Fauziah meminta para redaktur senior untuk menyampaikan evaluasi dan masukan berkaitan dengan publikasi pemberitaan MPR.

"Humas MPR dengan media adalah partner sejajar. Kita adalah mitra sejajar dan mempunyai kepentingan yang sama," ujar wanita yang akrab disapa Bu Titi ini.

Apalagi, lanjut Siti Fauziah, tahun depan sudah memasuki persiapan Pemilu 2019, yaitu pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak.

"Pemberitaan MPR diharapkan tetap optimal, kita lakukan yang terbaik untuk semuanya," kata Siti Fauziah mengingatkan.

Peserta media expert meeting tidak memungkiri adanya irisan antara pimpinan MPR dan kontestasi politik menjelang pemilu serentak 2019. Dalam kontestasi politik itu para peserta mengharapkan pemberitaan MPR melalui pernyataan pimpinan MPR tetap bernuansa menjaga persatuan bangsa dan mewujudkan pemilu damai.

Pemilu serentak 2019 bisa menjadi momentum bagi MPR untuk meredam potensi kegaduhan di masyarakat.

"Ketika banyak berita hoax, fitnah, ujaran kebencian, MPR bisa berperan untuk meredam kegaduhan itu. Ini bisa dilakukan melalui pesan dan pernyataan pimpinan MPR," ujar Abdul Rochim dari Koran Sindo.

Pendapat serupa disampaikan Mega Putra Ratya dari Detik.com. Dia mengatakan momentum jelang pemilu serentak 2019 ini bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR, misalnya melalui pernyataan dan imbauan pimpinan MPR.

"Di sini peran pimpinan MPR dan sosialisasi Empat Pilar MPR untuk melawan hoax, black campaign, fitnah dengan sosialisasi Empat Pilar MPR. Pimpinan MPR menyampaikan imbauan yang menyejukan dan mendamaikan," ujarnya.

Beberapa masukan lain dari awak media adalah berita kegiatan MPR agar juga dikemas dengan infografis, berita MPR tidak hanya tertulis tapi juga dalam bentuk video (gambar) untuk televisi, sosialisasi Empat Pilar MPR dikaitkan dengan isu kekinian, dan lainnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya