Liputan6.com, Banyumas - Sabtu, 15 Desember 2018, rintik hujan nyaris turun sepanjang hari. Langit di Alasmalang Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, pun digelayuti awan tebal.
Namun, berbeda dari cuaca yang suram seharian, hari ini suasana di salah satu pusat pembibitan durian Banyumas bergairah. Para pekerja berbecek-becek memindahkan ratusan bibit durian ke truk atau pikap.
Wajah-wajah mereka ceria. Keringat membanjir seturut jumlah truk, pikap, atau mobil pribadi yang berdatangan.
Baca Juga
Advertisement
Ya, Alasmalang, Banyumas adalah sentra bibit durian unggul yang kesohor. Ada satu jenis yang begitu identik dengan desa ini, durian Bawor Banyumas.
Bawor sejatinya adalah perlambang daya tumbuh yang cepat, pohon yang gagah dan buah durian berukuran jumbo. Lantaran keistimewaannya ini, tak aneh jika pohonnya membutuhkan nutrisi lebih banyak dari pohon biasa.
Durian Bawor adalah merek dagang yang menandakan bahwa jenis durian ini berasal dari Banyumas. Banyumas memang diidentikkan dengan salah satu lakon pewayangan, Bawor, yang bersifat blakasuta atau terus terang.
"Di sini ada durian Kromo, Montong, Cani, Musang King. Ada juga durian lokal unggul Banyumas lain," ucap Hasan Susanto, Ketua Kelompok Tani Maju Makmur.
Sebagaimana para pekerja, Hasan pun tampak kelelahan. Bagaimana tidak, dalam sehari ini, pembibitan di kelompok taninya mengirim sekitar 500 bibit durian berbagai macam jenis.
Rata-rata bibit sudah cukup besar, dengan bobot per bibit dengan polibag antara 25 - 30 kilogram. Ukuran bibit berkisar semeter hingga dua meter.
Meski begitu, ia semringah. Kelelahan memuat bibit durian berbalas gepokan rupiah menghampiri petani di Alasmalang.
Harga Bibit Durian Unggul di Alasmalang Banyumas
Permintaan bibit durian pada awal penghujan memang tinggi. Hasan memperkirakan ada 10 ribu bibit keluar dari Alasmalang, Banyumas, hari ini.
"Nilainya berkisar antara Rp 1 – Rp 2 miliar per hari," dia menambahkan.
Petani Alasmalang menyediakan bibit durian ukuran muda (kecil) atau sudah besar. Tentu, besar dan kecil bibit berpengaruh terhadap harga bibitnya.
Hanya saja, ia menyarankan agar yang belum berpengalaman bertani durian untuk menanam bibit yang berukuran minimal semeter atau berusia kurang lebih satu tahun. Pada usia ini, durian relatif resisten terhadap serangan penyakit maupun cekaman cuaca.
Harganya mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 750 ribu, tergantung ukuran bibit, jenis dan performanya. Namun, rata-rata bibit yang paling laris berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 350-an ribu.
"Sarannya ya yang bibitnya sudah cukup kuat, risiko kematiannya rendah," dia menerangkan.
Meski begitu, Hasan pun mengakui ada beberapa bibit durian yang harganya sangat tinggi, lebih dari Rp 2 juta. Bahkan, ada pula yang dihargai Rp 4,5 juta – Rp 5 juta.
Harga bibit durian siap berbuah ini sebanding dengan nilai sepeda motor bekas, dengan kualitas yang masih lumayan.
Bibit itu adalah durian jenis unggul yang sudah berumur dewasa, biasanya telah pernah berbuah. Ukuran bibitnya pun tak main-main, sudah setinggi tiga hingga lima meter.
"Biasanya memang ada yang sudah tidak sabar ingin punya pohon durian yang begitu tanam langsung berbuah. Kebetulan, ada petani yang ingin menjarangi kebunnya," dia menerangkan.
Sayangnya, Liputan6.com tiba di Alasmalang sore hari. Cuaca pun tak memungkinkan untuk menengok bibit-bibit berukuran jumbo yang masih berada di ladang.
Yang tersedia di pusat pembibitan, Hasan menyebutnya sebagai lapak, adalah bibit-bibit dengan harga standar, kisaran paling tinggi Rp 1 juta.
Advertisement