Liputan6.com, Jakarta Gigitan nyamuk bisa dipastikan selalu menimbulkan rasa gatal dan bentol. Kenapa begitu ya?
Perlu kamu tahu, hanya nyamuk betinalah yang menyentuh kulit manusia. Sementara, nyamuk jantan tak pernah mendekat pada manusia. Dan sebenarnya, nyamuk betina pun tak benar-benar mengisap darah kita.
Advertisement
Darah manusia yang diisap dibutuhkan nyamuk untuk membuat telur dengan “mencuri” protein dan zat besi dalam darah. Seekor nyamuk betina biasanya minum sekitar tiga miligram darah dari setiap gigitan.
Rasa gatal yang timbul bukan diakibatkan dari gigitan, melainkan dari air liur nyamuk yang menyebabkan reaksi gatal tersebut. Ketika air liur nyamuk masuk ke dalam tubuh manusia, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap enzim dan protein dengan melepaskan zat histamin ke daerah yang disusupi air liur nyamuk.
Proses tersebut serupa saat serbuk sari memasuki mata atau hidung yang menyebabkan kamu bersin-bersin.
Meski terkesan remeh, gigitan nyamuk tak hanya mengakibatkan gatal dan bentol. Fatalnya, gigitan nyamuk dapat mengakibatkan kematian karena bisa membawa penyakit malaria, encephalitis, dan virus west nile.
Untuk meredam rasa gatal, anti-antihistamin dapat membantu, karena dapat mencegah pembengkakan dan iritasi yang menyebabkan alergi. Atau, cara sederhanya bisa juga menggunakan es, air liur, atau cuka sari apel untuk membantu mengurangi pembengkakan dan iritasi yang menimbulkan rasa gatal.
Sumber: Fimela.com/Anisha Saktian Putri