Liputan6.com, Jakarta - Global Communication Director Tik Tok, Belle Baldoza, mengungkapkan untuk saat ini pihaknya belum berencana menghadirkan iklan sebagai sumber penghasilan untuk perusahaan dan para penggunanya. Perusahaan masih akan terus fokus menyuguhkan pengalaman terbaik untuk para penggunanya.
Tanpa kehadiran iklan, artinya monetisasi belum menjadi fokusnya untuk saat ini. Seperti diketahui, pada platform berbagi video seperti YouTube, iklan merupakan salah satu cara pengguna dan layanan menghasilkan uang.
Baca Juga
Advertisement
"Mengenai monetisasi, kami sekarang masih fokus ke Tik Tok sebagai sebuah platform, dan juga para pengguna. Kami belum fokus ke iklan," ungkap Baldoza ketika ditanya mengenai rencana kehadiran iklan di Tik Tok, di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Ia pun menegaskan misi Tik Tok saat ini adalah mengabadikan dan menyajikan kreativitas, pengetahuan, dan momen penting yang terjadi di dunia, langsung dari ponsel.
Menurutnya ada tiga kekuatan utama Tik Tok yang berhasil menggaet para pengguna, yaitu dari sisi mobile, teknologi, dan komunitas.
"Tik Tok yang bisa diakses di mana pun memberikan kemudahan kepada pengguna, ditambah lagi dengan teknologi kami yang hebat dengan fokus kepada para pengguna, serta komunitas yang kuat dan kerja sama dengan berbagai pihak, semakin memperkuat layanan kami," ungkapnya.
Visi dan Misi Tahun Depan
Lebih lanjut, Head Marketing Manager Tik Tok Indonesia, Dina Bhirawa, mengatakan visi dan misi Tik Tok pada tahun depan adalah membuat lebih banyak challange dan stiker untuk para penggunanya. Ia berharap Tik Tok dapat memberikan lebih banyak manfaat untuk para pengguna.
"Saya ingin melihat Tik Tok memberikan lebih banyak manfaat ke lebih banyak orang. Selain itu, kami juga berharap dapat melahirkan lebih banyak kreator, dari yang awalnya nothing menjadi something," tuturnya.
Ia pun optimistis jumlah pengguna di Indonesia akan terus bertambah pada tahun depan. Sayangnya, pihak Tik Tok enggan merinci jumlah penggunanya di Indonesia.
Advertisement
Tik Tok Year in Rewind 2018
Tik Tok akan merilis Year in Rewind, yang merupakan hasil kurasi video-video para pengguna pada 24 Desember 2018. Video ini dikurasi secara personal untuk para pengguna.
Selain itu, Tik Tok juga telah merangkum beberapa kategori Year in Rewind 2018 secara keseluruhan di layanannya, termasuk selebriti, kreator, challenges, dan soundtrack paling terkenal.
Adapun selebriti Indonesia paling terkenal di Tik Tok sepanjang tahun ini adalah Agnez Mo, Aurel Hermansyah, Felicia Angellista, Hito Caesar, Bryan Domani. Lima selebriti lainnya, Raditya Dika, Ricky Cuaca, Raffi Ahmad, Richard Kyle, dan Jessica Iskandar.
Diungkapkan Head Marketing Manager Tik Tok Indonesia, Dina Bhirawa, kehadiran para selebriti di Tik Tok cukup berperan besar mempopulerkan aplikasi tersebut. Sejauh ini, kehadiran para selebriti tersebut mendapatkan respons yang positif.
"Mereka memberikan dampak bagus untuk perkembangan Tik Tok. Untuk peringkat paling populer sendiri yang menjadi pertimbangan bukan hanya dari segi jumlah follower, tapi juga interaksi mereka dengan para pengguna lain dan kreatifitasnya," tuturnya.
Selain para selebriti, Tik Tok juga digunakan oleh para pengguna lain yang beberapa di antaranya berhasil menjadi kreator populer. Ada 10 kreator paling populer di Tik Tok sepanjang tahun ini, yaitu Abunsungkar, Amrikaa, Farizaynn, Nayyarafeezaaa, Anya Anjani, Husein, Cathy Fakandi, Savira Malik, Clowy Estrop, dan Cynthia Santa.
Sementara itu, 10 tantangan atau challange populer adalah Dura Dance, Don't Judge Me Challenge, Filter Swipe, Fingerdance, Stair Shuffle, Tak Tahu Malu, Little Einstein, 1,2,3,4 I Love You, TikTokSWAGdance, dan Leg dance.
Sountrack yang paling populer di Tik Tok sepanjang tahun ini yaitu Lagu Syantik, Cheeleader, Tak Tahu Malu, Boys, Goyang Dua Jari, Little Einstein Theme Song, Sugar mua mua, 1,2,3,4, Goyang Nasi Padang, dan TikTokXMusically.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: