Kanada Akan Setop Seluruh Ekspor Senjata ke Arab Saudi?

Pemerintahan PM Kanada Justin Trudeau mengatakan, pihaknya sedang berusaha setop seluruh ekspor senjata ke Arab Saudi.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 18 Des 2018, 07:31 WIB
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat disambut oleh mahasiswi Universitas Ton Duc Thang di Ho Chi Minh, Vietnam, (9/11). (Adrian Wyld / Canadian Press via AP)

Liputan6.com, Ottawa - Pemerintahan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa pihaknya sedang berusaha mencari cara untuk mengakhiri pengiriman senjata ke Arab Saudi.

Keputusan itu datang ketika Saudi berada di bawah bayang-bayang kecaman internasional atas kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dan keterlibatan Riyadh dalam Perang Yaman.

Sebelumnya, PM Trudeau pernah mengatakan bahwa ia akan meninjau kembali penjualan kendaraan lapis baja produksi Kanada ke Saudi senilai 15 miliar dolar Kanada (Rp 163 triliun) selama periode 14 tahun. Ia juga telah mengancam akan menunda ekspor yang tengah berlangsung pada Oktober 2018 lalu.

Kedua hal itu dilakukan sebagai sarana untuk menekan pejabat Saudi guna sepenuhnya memberikan penjelasan yang terbuka atas pembunuhan Khashoggi, kata Trudeau.

Tapi sekarang pemimpin Kanada itu berbicara tentang menghentikan pengiriman ke Saudi untuk selamanya.

"Kami tengah melihat apakah ada cara untuk tidak lagi mengekspor kendaran lapis baja ini ke Arab Saudi," kata Trudeau, seperti dikutip dari The Globe and Mail, Senin (17/12/2018).

Beberapa transaksi itu termasuk yang diteken oleh pemerintahan sebelum Trudeau, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Stephen Harper.

Masih belum jelas apa solusi yang Trudeau pikirkan atau seberapa dekat pemerintahannya untuk menerapkan penghentian itu. Tidak jelas juga apakah Ottawa mungkin akan menangguhkan pengiriman atau membatalkan transaksi secara langsung.

Kantor Perdana Menteri Kanada tidak menawarkan komentar lebih lanjut tetapi mencatat bahwa Trudeau telah mengatakan pembunuhan Khashoggi "tidak dapat diterima". Kanada juga telah meminta jawaban dari Riyadh terkait kasus tersebut.

 

Simak video pilihan berikut:

 


Buntut Kasus Jamal Khashoggi

Jamal Khashoggi, sosok wartawan Arab Saudi yang tewas di konsulat negaranya di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018 (AP)

Sejak PM Justin Trudeau menjabat pada 2015, pemerintahannya bergeming ketika ditekan untuk keluar dari kontrak ekspor senjata ke Arab Saudi. Kini, apa yang diumumkan Trudeau menandai pergeseran drastis dari Ottawa dalam menyikapi Saudi.

Perjanjian ekspor senjata itu awalnya ditandatangani oleh pendahulu Trudeau, PM Stephen Harper, yang mengatakan bahwa kontrak itu akan membantu mendukung ribuan pekerjaan di Kanada, khususnya di Ontario barat daya.

Pemerintahan Trudeau bahkan mengambil langkah penting pada 2016 untuk mengeluarkan izin ekspor untuk kesepakatan itu --persetujuan izin ekspor itu tetap dikeluarkannya meskipun Ottawa telah memperingatkan tentang catatan hak asasi manusia di Arab Saudi.

Potensi pembalikan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Kanada sekarang juga mencerminkan perbedaan yang mendalam antara negara-negara Barat seperti Kanada, dengan pemerintah Saudi, menyusul pembunuhan Jamal Khashoggi oleh figur dari Saudi.

Awal bulan ini, media Amerika Serikat melaporkan, CIA percaya bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Itu juga bertentangan dengan pernyataan Riyadh bahwa dia tidak terlibat dalam pembunuhan itu.

Beberapa hari yang lalu, Senat AS menyampaikan teguran ganda yang langka kepada Presiden Donald Trump --salah satu dari beberapa pembela Saudi hari ini-- agar ia mengakhiri dukungan militer AS terhadap Saudi dalam Perang Yaman dan menyalahkan Putra Mahkota Saudi atas pembunuhan Khashoggi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya