Tik Tok Klaim Pengguna di Indonesia Sangat Interaktif

Tik Tok mengklaim Indonesia sebagai salah satu pasar penting dengan jumlah pengguna yang mengalami peningkatan.

oleh Andina Librianty diperbarui 18 Des 2018, 06:30 WIB
Belle Baldoza, Global Communication Director Tik Tok, di Jakarta, Senin (17/12/2018). Liputan6.com/ Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Tik Tok mengklaim Indonesia sebagai salah satu pasar penting dengan jumlah pengguna yang mengalami peningkatan. Pengguna di Indonesia pun dinilai sangat interaktif.

Global Communications Director Tik Tok, Belle Baldoza, optimistis pengguna di Indonesia akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang.

"Kami tidak bisa sebutkan jumlah pengguna di Indonesia, tapi bisa dipastikan mereka sangat interaktif. Kami pun yakin jumlah pengguna akan terus bertambah di Indonesia," tutur Baldoza di kawasan Jakarta, 17 Desember 2018.

Seiring popularitasnya di Tanah Air, Tik Tok pun memperlihatkan komitmennya dengan mendirikan kantor di wilayah Jakarta. Tim operasional di Indonesia, katanya, membuat Tik Tok lebih memiliki rasa lokal dan relevan dengan para pengguna.

"Kami memiliki orang-orang Indonesia yang bekerja di Tik Tok. Kami berusaha keras untuk memahami Indonesia dengan memiliki kantor sendiri, tim yang terus bertambh, termasuk tim pemasaran," ungkap Baldoza.

Tik Tok sendiri baru mendirikan kantor di Indonesia pada tahun ini, setelah layanannya sempat diblokir oleh pemerintah karena dinilai mengandung konten negatif.

Sejak kembali beroperasi, perusahaan asal Tiongkok ini kerap menjalin kerja sama dengan pemerintah, termasuk Kementerian Permberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (KPPPA).


Perkuat Tim Moderasi

Ilustrasi Tik Tok. Liputan6.com/ Yuslianson

Lebih lanjut, Baldoza pun menyinggung soal upaya Tik Tok menangani konten negatif, termasuk pornografi di layanannya. Ia mengklaim, tim moderasi Tik Tok terus bertambah, tapi enggan mengungkapkan jumlahnya saat ini.

Diungkapkannya, tim moderasi Tik Tok mampu mengidentifikasi konten yang tidak sesuai dengan panduan perusahaan. "Tim moderasi kami mampu mengidentifikasi konten yang tidak sejalan dengan panduan kami," katanya.

Head Marketing Manager Tik Tok Indonesia, Dina Bhirawa, mengakui bahwa konten negatif di media sosial tidak bisa dihindari. Namun, ia memastikan tim Tik Tok bisa mengatasi hal tersebut.

"Konten di media sosial tidak bisa dihindari, tapi kami bisa mencegahnya menggunakan engine kami melalui keyword dan berbagai hal lainnya. Begitu lolos dari engine, ada tim kami yang akan kembali melakukan filter," jelasnya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya