Liputan6.com, Jakarta Kontestan asal Spanyol Angela Ponce tak memenangkan gelar Miss Universe 2018 tapi tetap berhasil mencetak sejarah. Dia menjadi transgender pertama yang mengikuti kontes kecantikan kelas dunia tersebut.
"Saya tidak perlu memenangkan Miss Universe," kata Ponce setelah dirinya gagal masuk ke 20 besar, dikutip dari New York Post pada Selasa (18/12/2018).
Advertisement
"Saya hanya perlu berada di sini," imbuhnya.
Ponce mengatakan, keberadaannya di Miss Universe 2018 untuk mewakili keragaman manusia di dunia. Dia ingin agar suatu hari nanti orang-orang bisa hidup dalam dunia yang memiliki kesetaraan bagi semua manusia.
"Mudah bagi kita semua untuk memahami bahwa kita manusia dan kita harus membuat hidup menjadi lebih mudah bersama-sama. Kenyataan itu akan berubah bagi banyak orang," kata Ponce dalam sebuah segmen khusus.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Tanggung jawab besar
Kepada CNN, kontestan 27 tahun itu mengatakan bahwa dia memiliki tanggung jawab besar sebagai peserta Miss Universe transgender pertama. Selain itu, dia juga berbicara tentang apa arti menjadi seorang transgender.
"Kendala pertama yang saya hadapi adalah lahir ke dunia yang tidak siap untuk orang-orang transgender," katanya seperti dikutip laman standard.co.uk.
"Saya selalu mengatakan bahwa ini bukan tentang Anda merasa seperti wanita. Anda sudah menjadi wanita," kata Ponce pada CNN.
Larangan keikutsertaan transgender dalam Miss Universe sudah dicabut pada 2012. Namun, belum ada yang berhasil mencapai babak final seperti Ponce.
Di bawah aturan baru, perempuan yang bersaing dalam Miss Universe hanya diminta untuk belum menikah dan belum mempunyai anak. Selain itu, batasan usianya adalah 18 hingga 28 tahun.
Tahun 2018, gelar Miss Universe berhasil diraih oleh Catriona Gray asal Filipina.
Advertisement