Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga telah beroperasi di di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masyarakat di wilayah tersebut kini membeli BBM dengan harga resmi.
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibnu Fajar mengatakan, sebelum dioperasikannya SPBU Kompak BBM satu harga ini, masyarakat Lunyuk harus membeli Premium dengan harga per liter mencapai Rp 9.000 dan Solar Rp 8.000 per liter.
Namun setelah SPBU Kompak BBM Satu Harga beroperasi, masyarakat Lunyuk dapat menikmati harga Premium dan Solar sesuai harga yang ditetapkan Pemerintah, yakni Rp 6.450 per liter untuk Premium, dan Rp 5.150 per liter untuk Solar.
Baca Juga
Advertisement
"Kami berharap dengan terbangunnya SPBU Kompak di Kabupaten Sumbawa, Kecamatan Lunyuk, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat khususnya di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa," kata Ibnu, di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Ibnu juga berharap, setiap pihak dapat bekerja sama dengan baik untuk memudahkan masyarakat mendapatkan BBM dengan adil. Terutama pemerintah daerah, pengusaha dan PT Pertamina (Persero) dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik dalam menciptakan sistem yang dapat memudahkan masyarakat, agar mudah mendapatkan BBM Satu Harga secara adil.
"Jangan sampai ada hal-hal yang dapat mempersulit masyarakat yang membutuhkan BBM," tegas Ibnu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
109 Penyalur BBM Satu Harga
Setelah penyalur BBM Satu Harga Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, maka tercatat ada 109 penyalur BBM Satu Harga yang sudah beroperasi, dengan rincian 103 penyalur oleh Pertamina dan 6 penyalur oleh AKR Corporindo.
Secara nasional, dari 2017 sampai 2019 akan dibangun 160 Penyalur BBM Satu Harga. Pada tahun 2017 telah terbangun 57 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 54 Penyalur oleh Pertamina dan 3 Penyalur oleh AKR Corporindo.
Untuk tahun ini target Penyalur BBM Satu Harga sebanyak 73 penyalur dengan rincian 67 penyalur oleh Pertamina dan 6 penyalur oleh AKR Corporindo.
Sementara pada 2019, ditargetkan 29 Penyalur beroperasi oleh Pertamina dan 1 Penyalur oleh AKR Corporindo.
Advertisement