Olahraga Tenis Bantu Memperpanjang Usia

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa olahraga tenis dan kegiatan lain yang bersifat sosial, mampu memperpanjang usia bahkan lebih dari jenis olahraga lain yang bisa dimainkan sendiri

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Des 2018, 16:00 WIB
Petenis AS, Sloane Stephens mengembalikan bola ke arah Anastasija Sevastova dari Latvia pada perempat final AS Terbuka di New York, Selasa (4/9). Juara bertahan Stephens dipastikan terhenti langkahnya usai dikalahkan 2-6 dan 3-6. (KENA BETANCUR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Bermain tenis dan olahraga lain yang sifatnya sosial mampu memperpanjang usia hidup Anda. Sebuah penelitian terbaru melihat seberapa jauh olahraga tersebut terhadap usia pria dan wanita di Denmark.

Dilansir dari Channel News Asia pada Selasa (18/12/2018) studi tersebut menemukan, orang dewasa yang sering berpartisipasi dalam olahraga tenis, atau yang menggunakan raket dan bersama orang lain, hidup lebih lama daripada mereka yang tidak aktif. Di samping itu, mereka juga memiliki kemungkinan usia lebih panjang daripada orang-orang yang melakukan olahraga sendiri seperti lari, renang, dan bersepeda.

Dalam studi yang diterbitkan di Mayo Clinic Proceedings ini, para peneliti melihat sumber data dari Copenhagen City Heart Study. Jurnal ini secara berkelanjutan melihat kehidupan dan kesehatan ribuan pria dan wanita di Kopenhagen.

Para peserta dalam penelitian itu menyelesaikan berbagai kuesioner tentang gaya hidup mereka, serta seberapa sering mereka melakukan olahraga yang sering dilakukan di Denmark. Beberapa di antaranya yaitu bersepeda, berenang, lari, tenis, sepakbola, dan bulu tangkis.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Tenis dan bulu tangkis

Ilustrasi bola tenis. (iStock)

Selama 25 tahun, para peneliti melihat 8.600 peserta. Mereka membuat catatan lintas referensi dan catatan kematian nasional untuk mencari tahu kapan beberapa peserta telah meninggal dunia.

Bersepeda menjadi kegiatan yang paling populer di antara masyarakat Denmark dalam jurnal tersebut. Setidaknya, mereka melakukan olahraga itu selama empat jam atau lebih setiap minggunya. Rata-rata, umur mereka bisa lebih panjang 3,7 tahun dibandingkan orang yang tidak aktif.

Sementara itu, bermain tenis bisa menambahkan 9,7 tahun lebih panjang pada usia. Bulu tangkis juga terkait dengan tambahan 6,2 tahun. Sementara, para pemain sepakbola mendapatkan bonus usia hingga lima tahun.

 


Efek psikologis dan fisiologis

Petenis Rusia, Maria Sharapova mengembalikan bola Carla Suarez Navarro dari Spanyol saat bertandong di 16 besar AS Terbuka 2018 di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, (3/9). (AFP Photo/Julian Finney)

Rekan penulis dan Direktur of Preventife Cardiology di Mid America Heart Institute di Saint Luke's Health Center, Kansas City Dr. James O'Keefe mengatakan, bagaimana usia lebih panjang karena olahraga bukan bagian dari penelitian ini. Namun, kemungkinan ada pengaruh dari interaksi sosial terhadap hal itu.

"Kami tahu dari penelitian lain bahwa dukungan sosial memberikan mitigasi stres," kata O'Keefe.

"Jadi bersama orang lain, bermain dan berinteraksi dengan mereka, seperti yang Anda lakukan saat melakukan permainan yang membutuhkan rekan atau tim, mungkin memiliki efek psikologis dan fisiologis yang unik."

Hal itu dianggapnya mampu memperkuat manfaat latihan.

"Meningkatkan denyut jantung Anda penting, namun berhubungan dengan orang lain juga."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya