Pengusaha Properti RI Resmi Buka Hotel di Sydney

SKYE Suites Sydney hadir setelah Crown Group masuk kedalam industri hotel mewah melalui SKYE Hotels Suites Parramatta

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Des 2018, 14:15 WIB
Pengembang properti, Crown Group, resmi membuka hotel SKYE Suites Sydney. Dok Crown Group.

Liputan6.com, Jakarta Pengembang properti, Crown Group, resmi membuka hotel SKYE Suites Sydney untuk umum. SKYE Suites Sydney hadir setelah Crown Group masuk kedalam industri hotel mewah melalui SKYE Hotels Suites Parramatta, yang dibuka pada Agustus 2017.

Hotel ini dirancang oleh Koichi Takada ini memberikan perbedaan yang mencolok di jantung kawasan CBD Sydney.

“Kami sangat bersemangat untuk membuka pintu SKYE Suites Sydney. Menara hunian Arc by Crown Group telah menetapkan standar baru baru dalam integrasi warisan bersejarah dengan arsitektur kontemporer dalam pengembangan hunian. Bangunan itu sendiri adalah mahakarya arsitektur di CBD dan menjadi ikon global,” ojar Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito.

 “Kami sangat bersemangat untuk membuka pintu SKYE Suites Sydney setelah kesuksesan hotel pertama kami di Parramatta,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Hotel dan Suites Crown Group, Wayne Taranto, mengatakan SKYE Hotel Suites mendefinisikan kembali batasan pengalaman hotel mewah bintang 5 bagi pengunjung domestik dan internasional serta para pelancong bisnis.

Terletak tepat di jantung CBD Sydney, hanya dengan berjalan kaki untuk ke tempat terbaik yang dapat ditawarkan Sydney, termasuk Pusat Konvensi Internasional, Darling Square, dan Barangaroo.

Dia mengatakan jika ini merupakan proyek yang menarik untuk Sydney karena Arc by Crown Group akan menjadi koleksi pertama dari apartemen berlayanan yang mendefinisikan kembali area koridor barat kota – dan merupakan kawasan bisnis dan keuangan CBD.

"Kami sangat senang dapat menawarkan butik mewah dan apartemen berorientasi layanan untuk para tamu dan penduduk kota Sydney,” kata Wayne.

SKYE Suites Sydney menampilkan 73 unit serviced apartment untuk wisatawan domestik dan internasional, baik jangka pendek dan jangka panjang. Ada beberapa tipe kamar hotel yang ditawarkan, mulai dari studio, satu kamar tidur dan dua kamar tidur.

Berkomitmen untuk memberikan pengalaman kemewahan bagi para tamu, masing-masing suite apartemen berukuran besar memiliki finishing interior yang tak lekang oleh waktu, lengkap dengan perlengkapan dari Delonghi, mesin kopi Vittoria, perlengkapan mandi dan produk perawatan rambut dari Kevin Murphy. Diberikan juga fasilitas Wi-Fi gratis, binatu, mini bar yang telah diisi sebelumnya dan opsi khusus perihal tingkat kekerasan kasur yang bisa diatur sesuai keinginan.


Bos Crown Paparkan Keuntungan Investasi Properti di Australia

Iwan Sunito pendiri perusahaan properti Crown Group. (Dok Crown Group)

Pengusaha properti Indonesia yang juga Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito mengajak warga Indonesia untuk berinvestasi dengan membeli hunian di Australia.

Sebab, kondisi perekonomian Negeri Kangguru dinilainya tetap stabil di tengah gejolak ekonomi global. Adapun Crown Group kini tengah menggarap hunian modern berkonsep alam di kawasan Waterloo, Australia, yakni Mastery by Crown Group.

Terdapat dua arsitek kenamaan asal Jepang yang juga diajak untuk membangun 5 apartemen di sana, yakni Kengo Kuma dan Koichi Takada.

Iwan akan membangun dan menumbuhkan komunitas baru di Waterloo yang berfokus pada gaya hidup resor dan hubungan mendalam dengan alam.

"Untuk mencapai visi monumental ini, kami (Crown Group) berkolaborasi dengan sosok idola saya, Kengototan Kuma. Kami juga senang dapat kembali bekerjasama dengan arsitek Jepang yang telah lama menetap di Australia dan kolaborator kami dalam berbagai proyek, Koichi Takada," ungkapnya di Fairmont Hotel, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Lewat kolaborasi ini, grup Crown menawarkan visi untuk mengubah Waterloo dari kawasan industri pinggiran di Kota Sidney menjadi hutan susun modern berkonsep natural yang dilengkapi banyak fasilitas.

Dia pun menyatakan, penjualan apartemen untuk Mastery by Crown Group Ini akan dimulai 17 November 2018, dengan konstruksi yang dijadwalkan selesai pada 2021.

"Sudah ada orang dari Indonesia yang tertarik. Ada 15 pembeli, dengan penjualannya 15 juta dolar (Australia). Target kita sebenarnya 20 juta dolar, tapi saya tidak akan terkejut jika target itu tercapai, bahkan melebihi itu," sambungnya.

Lebih lanjut, Iwan Sunito juga turut mengajak warga Indonesia untuk ikut berinvestasi membeli hunian di Australia. Sebab menurut dia, ada banyak keuntungan untuk menanam investasi di Negeri Kangguru, seperti ekonominya yang stabil.

"Misal kondisi makro, tentunya Australia enak karena semua orang mau pindah ke sana. Udaranya enak, ekonomi stabil, banyak juga orang Indonesia yang tinggal di sana. Selain itu, tax Australia juga 11 persen, jauh lebih kompetitif dari negara lain yang sering jadi tempat orang kita berinvestasi, seperti di Singapura," tutur dia.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya