Baru Sedikit Perusahaan Pembiayaan yang Bersertifikasi ISO

Sertifikasi akan meningkatkan kepercayaan klien atau konsumen terhadap perusahaan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 18 Des 2018, 18:15 WIB
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 PT Andalan Finance Indonesia. (Pramita/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Lloyd’s Register Indonesia, Irfani Fahmi, menyayangkan bila perusahaan finance atau pembiayaan kurang inisiatif dalam meregistrasikan perusahaannya ke badan ISO. Saat ini masih sedikit perusahaan pembiayaan yang memperoleh sertifikat ISO atau badan sertifikasi nasional atau dunia.

"Kami memiliki sekitar seribu sampai 1.100 klien, untuk perusahaan finance di dalamnya itu masih kecil, presentasenya itu tidak sampai setengahnya perusahaan finance di Indonesia memiliki sertifikasi ISO ini," tutur Irfani, saat ditemui di Gedung Andalan Finance (AFI), Serpong, Kota Tangerang Selatan, Selasa (18/12/2018).

Padahal, bila memperoleh sertifikasi dari badan yang memang mengurusi legalitas tersebut, justru akan meningkatkan kepercayaan klien atau konsumen terhadap perusahaan. Terlebih bila harus mengikuti badan lelang atau urusan bisnis lain, biasanya sertifikasi ada dalam persyaratan.

"Sebab, ISO ini bukan hanya bagus di dalam atau manajemen, melainkan harus diaplikasikan dan ditunjukan ke klien atau konsumen dengan adanya kenaikan pelayanan," tutur Irfani.

Misalnya saja dengan perusahaan pendanaan PT Andalan Finance ini yang memperoleh ISO 9001 : 2015, Irfani berharap bisa dipraktekkan dalam peningkatan pelayanan kepada konsumen.

" Meski OJK tidak mengharuskan, tapi PT Andalan Finance ini jadi pionir perusahaan finance yang sudah bersertifikat ISO 9001:2015," ujarnya.

Sementara, saat ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PT Andalan Finance, Frans F. Rundengan mengatakan, dengan diraihnya ISO 9001:2015 ini, ada prospek perusahaan sendiri untuk tahun 2019.

"Prospek khusus pasti ada, ini seperti suatu poin untuk melangkah ke depan. Termasuk soal pendanaan, ada efeknya juga. Terutama dalam pelayanan makro dan dunia industri," tuturnya.

Dia berharap, seluruh cabang Andalan Finance di Indonesia mampu memberi layanan prima dengan diperolehnya sertifikasi ini.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemilu Pengaruhi Kinerja Perusahaan Pembiayaan

Pengunjung berjalan di depan pameran kendaraan di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Sabtu (27/6/2015). Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan aturan pelonggaran uang muka/DP untuk kredit kepemilikan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Dalam soal pendanaan diakui pula oleh pihaknya saat ini tengah dalam kondisi tidak stabil lantaran, adanya proses pemilihan umum.

"Bila belajar dari tahun-tahun sebelumnya, fenomenanya satu tahun sebelum pemilu pasti ada gejolak soal finance, apalagi sedang perang (perdagangan) antara Amerika dan China," ujarnya.

Perekonomian dunia menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi, yang bersumber dari pertumbuhan ekonomi global yang tidak seimbang dengan rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) dan ketegangan perdagangan dunia.

"Tapi dengan kondisi ini, kita yakin mampu bersaing di musim ini dengan pembuktian sertifikasi jadi, saya sampaikan lebih percaya diri soal proses yang sudah benar dengan konteks kepada kepentingan ini," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya