Perjalanan Mourinho Bersama MU: Menjanjikan di Awal

Manchester United (MU) akhirnya memecat Jose Mourinho.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 18 Des 2018, 18:30 WIB
Manajer Manchester United asal Portugal, Jose Mourinho. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta Kiprah Jose Mourinho bersama Manchester United (MU) berakhir. Pelatih asal Portugal tersebut dipecat setelah menangani skuat Setan Merah selama dua setengah tahun. 

Mourinho tiba di Old Trafford pada musim panas 2016 lalu. Dia datang menggantikan Louis Van Gaal yang juga gagal mengangkat performa MU sejak ditinggal Sir Alex Ferguson. 

Kesan pertama Mourinho bersama MU cukup menggoda. Pelatih yang pernah mengantar Inter Milan meraih treble winner itu langsung mengamankan gelar pramusim, Community Shield dengan mengalahkan Leicester City 2-1 di Stadion Wembley, 7 Agustus 2016.  

Selanjutnya, Mourinho membawa MU merebut gelar Carabao Cup 2016-17. Di babak final yang juga berlangsung di Wembley, MU mengalahkan Southampton 3-2, 26 Februari 2017.

Gagal membawa MU menembus empat besar Liga Inggris, Mourinho membayarnya lewat trofi Liga Europa 2016/17 usai mengalahkan Ajax Amsterdam 2-0 di babak final. Hasil ini sekaligus membawa Setan Merah ke zona Liga Champions pada musim berikutnya.  

 

 

 

 


Musim 2017/18

Manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho dan Darmian (belakang). (Martin Rickett / PA via AP)

Dengan tiga trofi ini, harapan para pendukung MU terhadap tangan midas Mourinho meningkat pada musim berikutnya. Namun Mourinho justru gagal meraih gelar juara.

Di Premier League, MU gagal mengejar rival sekota, Manchester City yang keluar sebagai juara dengan rekor 100 poin. Setan Merah harus puas di urutan kedua dengan 81 poin.  

Perjalanan Setan Merah di Liga Champions juga tidak berlangsung lama. Setelah lolos dari babak penyisihan grup, MU langsung tersingkir di babak 16 besar usai kalah dari Sevilla. Harapan meraih gelar hiburan juga sirna setelah MU kalah dari Chelsea di final Piala FA. 

Meski demikian, Mourinho tetap bertahan. Bahkan di awal tahun 2018, dia menandatangani perpanjangan kontrak yang memberikannya waktu lebih lama menangani Setan Merah. 

 

 


Musim 2018/19

Manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho memberikan instruksi saat laga kontra Liverpool dalam lanjutan Liga Premier Inggris di Stadion Anfield, Sabtu (14/10/2017). Laga berakhir 0-0. (AP Photo/Rui Vieira)

Dari pengalaman menangani tim-tim sebelumnya, tahun ketiga dikenal rawan bagi Mourinho. Sebab di masa itu, The Special One biasanya mengalami masa-masa sulit dalam kariernya. 

Siklus ini benar-benar menimpa MU. Memasuki tahun ketiga, Mourinho seakan kehilangan sentuhannya. Dari delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi, MU hanya dua kali menang. Hingga pekan ke-17, MU juga masih berada di urutan keenam Liga Inggris. 

Jarak dengan pimpinan klasemen Liverpool, juga terpaut jauh, yakni 19 poin. 

Di luar lapangan, Mourinho juga mulai terlibat keributan dengan pemain termahal MU, Paul Pogba. Konflik yang melibatkan keduanya menjadi pembicaraan yang tidak ada habisnya. Lambat laun, pemain asal Prancis itu pun mulai terbuang dari skuat inti Setan Merah. 

Puncak keretakan hubungan Pogba dan Mourinho terlihat saat MU bertandang ke markas Liverpoool, Anfield, Minggu lalu. The Special One membiarkan Pogba berada di bangku cadangan saat pasukannya tertinggal dari tuan rumah. Akibatnya, MU pun kalah 1-3.

Kekalahan ini menjadi akhir petualangan Mourinho bersama Setan Merah. Manajemen MU akhirnya memecat mantan pelatih Real Madrid dan Chelsea itu, Selasa (18/12/2018). 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

 

 

.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya