Liputan6.com, Nunukan - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nunukan, Kalimantan Utara terus berkolaborasi dengan berbagai komunitas jelang Pemilu 2019.
Di antaranya, blusukan ke LSM dan politikus perempuan untuk lawan kanker demokrasi yakni politik uang, politisasi SARA, ujaran kebencian, dan hoaks.
Advertisement
Menurut Ketua Bawaslu Nunukan Muh Yusran, pihaknya menyadari pentingnya komitmen bersama dengan mendorong peran kaum perempuan dalam memperbaiki demokrasi di Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Pemilu tanpa politik uang akan melahirkan pemimpin yang benar-benar bisa mewakili kepentingan rakyat secara umum dan kepentingan perempuan. Bawaslu Nunukan tidak ingin kaum perempuan tenggelam dalam praktik transaksional dan politik agama," ujar Yusran, seperti dikutip dari Antara, Rabu (19/12/2018).
Ia pun mengajak seluruh komponen masyarakat, khususnya kaum perempuan menghindari hak-hak yang dapat merusak kemurnian pesta demokrasi Pemilu 2019 ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perempuan Tunjukkan Peran
"Kaum perempuan yang selalu menjadi korban atau sasaran politik uang dan SARA seyogyanya mampu menghindari sejak dini agar tidak terjerumus terkontaminasi dengan kanker Pemilu tersebut," ucap Yusran.
Bawaslu mengajak kaum perempuan menunjukkan perannya dengan memberikan pemahaman kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjebak dalam permainan nakal Pemilu yang melanggar hukum ini.
Advertisement