Indonesia Jadi Negara dengan Panggilan Spam Paling Banyak di Asia Tenggara

Berdasarkan laporan Truecaller, laporan panggilan spam di Indonesia lebih tinggi dari negara lain di Asia Tenggara.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Des 2018, 10:00 WIB
Modus penipuan baru dengan menggunakan nomor telepon aneh +242. (Ilustrasi: Positive Solar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia ternyata menjadi salah satu negara yang paling banyak menjadi sasaran panggilan spam di Asia Tenggara, hal ini diungkap lewat laporan terbaru Truecaller.

Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia menduduki peringkat pertama negara dengan jumlah panggilan spam paling banyak di kawasan Asia Tenggara. Rata-rata panggilan spam di Indonesia mencapai 9,9 kali per bulan.

Dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (19/12/2018), Truecaller mencatat pertumbuhan spam di Indonesia mencapai 161 persen sejak awal 2018. Dari data itu diketahui pula pengguna aplikasi Truecaller telah menjadi 1,3 juta.

Dari laporan ini juga diketahui panggilan spam paling banyak berasal dari sektor keuangan dan operator.

Truecaller mencatat panggilan spam dari sektor keuangan mencapai 41 persen dari total laporan, sedangkan operator mencapai 20 persen.

Kebanyakan panggilan spam tersebut dilaporkan karena dianggap telah memberikan penawaran yang terlalu mengganggu. Lalu, 20 persen laporan panggilan spam berasal dari asuransi.

Sisanya, 10 persen laporan menyebut panggilan spam berasal dari upaya penipuan. Sementara, 9 persen menyebut panggilan spam merupakan gangguan yang dilakukan orang lain.

Data yang diperoleh Trucaller juga menunjukkan bahwa pihaknya telah berhasil memblokir dan mengidentifikasi 19 juta nomor.

Selain itu, ada 17,7 miliar panggilam scam yang diblokir dan ada 74,1 miliar panggilan yang diidentifikasi.

"Ini berarti setiap panggilan keempat yang diterima pengguna merupakan spam," tulis Truecaller dalam keterangan resmi.

Meski Indonesia menjadi yang pertama di Asia Tenggara, predikat negara dengan panggilan spam terbanyak di dunia ditujukan ke Brasil. Sementara Indonesia berada di urutan 16. 


Laporan Telepon Spam di Global

Ilustrasi Spam. Dok: hoax-slayer.net

Negara ini telah mengalahkan India dalam hal panggilan spam tertinggi di dunia. Peningkatan panggilan spam di Brasil, menurut Truecaller, naik 81 persen dari tahun sebelumnya.

Sama seperti di Indonesia, laporan panggilan spam di India juga banyak berasal dari layanan keuangan, asuransi, telemarketer, operator, penagih hutang, robocall, e-commerce, hingga aksi penipuan.

Sekadar informasi, laporan ini dikumpulkan secara anonim dari panggilan masuk yang sudah ditandai sebagai spam oleh pengguna Truecaller. Selain itu, ada pula sejumlah telepon spam yang memang secara otomatis sudah ditandai Truecaller.


Google Bakal Blokir Panggilan Spam secara Otomatis

Ilustrasi panggilan telepon tak dikenal. (Foto: Google Play)

Telepon spam memang harus diakui mengguna smartphone. Karenanya, Google juga memiliki jurus tersendiri untuk mengurangi jumlah telepon spam yang diterima pengguna. 

Jadi, dialer default pada perangkat Pixel, Nexus, dan Android One akan ditambahhkan dengan filter untuk panggilan spam yang mengesalkan.

Sebelumnya, pada 2016, aplikasi Google mulai memberitahukan ke pengguna jika ada panggilan yang dinilai sebagai spam.

Pemberitahuan yang dimaksud bisa berupa tanda di bawah nomor telepon yang menginformasikan panggilan tersebut sebagai spam alert.

Mengutip informasi dari 9to5Google, Senin (16/4/2018), fitur pemfilteran spam yang akan datang bakal lebih baik dibandingkan sebelumnya dan dinilai tidak akan mengganggu si pengguna.

Nantinya, ketika panggil panggilan spam terdeteksi, informasi akan dikirim langsung ke voicemail. Karena itu, telepon tidak akan berdering dan pengguna tidak akan terganggu.

Pengguna tidak akan menerima panggilan tak terjawab atau pemberitahuan pesan suara. Namun, panggilan yang di-filter akan tetap muncul dalam riwayat panggilan.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya