Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII meningkatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji di Papua. Peningkatan tersebut untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan selama Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR VIII - Maluku dan Papua Brasto Galih Nugroho mengatakan, untuk menjaga ketersediaan stok, Pertamina telah menyiapkan langkah antisipasi dengan menambah kapasitas muat kapal menjadi 20 unit.
Selain itu, perusahaan juga telah menaikkan ketahanan stok di Terminal BBM MOR VIII Gasoline sebesar 9 persen, Gasoil sebesar 15 persen, Kerosene 15 persen dan Avtur 10 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Pertamina MOR VIII siap memenuhi permintaan SPBU untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Provinsi Papua yang meningkat di periode ini," kata Brasto, di Jakarta, (19/12/2018).
Di periode satgas Natal dan Tahun Baru, penyaluran Gasoline (bensin) di Provinsi Papua diprediksi mengalami kenaikan dengan rata-rata sebesar 3 persen dari permintaan harian.
Konsumsi tertinggi pada H-11 sebesar 1.158 kilo liter (kl), selanjutnya konsumsi Gasoline cenderung menurun menjelang hari H dan kembali mengalami peningkatan pada H+4 sebesar 1.095 kl dari permintaan harian rata-rata 3 bulan terakhir 822 kl.
Untuk penyaluran bahan bakar diesel (gasoil) diprediksi mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 15 persen dari permintaan harian. Konsumsi tertinggi pada H-8 sebesar 463 kl.
Selanjutnya konsumsi gasoil Pertamina cenderung menurun menjelang hari H dan kembali mengalami peningkatan pada H+3 sebesar 499 kl dari permintaan harian rata-rata 3 bulan terakhir sebesar 367 kl.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minyak Tanah
Penyaluran Kerosene atau minyak tanah di Provinsi Papua mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 3 persen dari permintaan harian.
Konsumsi tertinggi pada H-13 sebesar 367 kl, selanjutnya konsumsi Gasoil cenderung menurun menjelang hari H. Dan kembali mengalami peningkatan pada H+14 sebesar 367 kl dari permintaan harian rata-rata 3 bulan terakhir sebesar 223 kl.
"Kenaikan Kerosene terjadi karena adanya operasi pasar yang dilakukan menjelang Hari Raya Natal 2018. Untuk Avtur Konsums di Papua pada periode ini diprediksikan mengalami kenaikan sebesar 5.8 persen dibandingkan permintaan Normal menjadi 14.500 kl," tandasnya.
Advertisement