Telkomsigma Tak Anggap Data Center Asing Sebagai Ancaman

Menurut Telkomsigma, kehadiran pemain data center merupakan kesempatan untuk berkolaborasi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Des 2018, 15:00 WIB
Data center Telkomsigma. Dok: Telkomsigma

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah penyedia data center global perlahan mulai menancapkan kukunya di Tanah Air.

Salah satu perusahaan global yang sudah mantap memastikan diri adalah Alibaba.

Selain Alibaba, Amazon juga dilaporkan siap memastikan diri untuk berinvestasi dalam bisnis data center di Indonesia.

Kehadiran para pemain tersebut, ternyata tidak dianggap sebagai ancaman oleh Telkomsigma selaku pemain lokal.

"Kami menganggap itu sebagai kesempatan bukan ancaman sebab masing-masing punya andalan. Mereka mungkin kuat di cloud, kami di data center. Jadi, lebih ke kolaborasi," tutur SVP Business Data Center Telkomsigma Sukoco Halim di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Terlepas dari hal tersebut, Telkomsigma sendiri sudah memiliki rencana untuk tahun depan.

CEO Telkomsigma Iskriono Windiarjanto menuturkan pihaknya berencana untuk membuat dua data center tahun depan.

Adapun data center yang dibangun tersebut akan berlokasi di Sentul, Jawa Barat dan Jababeka, Cikarang. Dua lokasi itu dipilih karena merupakan pusat industri.

"Di Jababeka saja diperkirakan ada 3.740 pabrik sehingga menjadi pasar potensial," tutur Iskriono. Rencananya, fasilitas baru yang dibangun tahun depan dapat meningkatkan tiga kali lipat luas data center yang dimiliki Telkomsigma.

Sekadar informasi, saat ini Telkosigma sudah memiliki data center dengan luas 1.500 meter persegi. Harapannya, dengan dua fasilitas anyar tersebut, luas data center anak perusahaan Telkom ini menjadi 4.500 meter persegi.

Untuk diketahui, Telkomsigma sendiri baru saja ditetapkan sebagai penyedia data center yang mendapatkan sertifikat Tier IV Construction Facilities dari Uptime Institute.


Data Center Telkomsigma Terima Sertifikat dari Uptime Institute

Sertifikasi Tier IV Construction Facilities yang diterima Telkom Sigma dari Uptime Institute. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Anak perusahaan Telkom ini menjadi perusahaan pertama yang mendapat sertifikat tersebut di Indonesia.

Sertifikat tersebut sekaligus melengkapi sertifikat Tier IV Certification of Design Documents yang sudah diperoleh sebelumnya.

Sekadar informasi, sertifikasi ini menandakan data center yang dimiliki Telkomsigma sudah dilengkapi jalur distribusi ganda untuk pasokan listrik.

Selain itu, data center ini juga dilengkapi sistem pendingin yang selalu aktif dan berfungsi.

"Diperolehnya sertifikasi ini menandakan data center Telkomsigma sudah sesuai dengan standar internasional," tutur CEO Telkomsigma Iskriono Windiarjanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Menurut Iskriono, sertifikasi ini dilakukan mengingat adanya kebutuhan pasar akan data center Tier IV. Ia menuturkan setidaknya ada potensi 60 persen pasar yang membutuhkan data center dengan sertifikasi Tier IV.


Tujuan Sertifikasi

Ilustrasi data center. Dok: datacenternews.asia

SVP Business Data Center Telkomsigma, Sukoco Halim, lebih lanjut menuturkan, salah satu tujuan yang ingin dicapai dari sertifikasi ini adalah zero downtime. Maksudnya, data center ini dapat diakses terus-menerus tanpa gangguan.

Selain sertifikasi Tier IV Construction Facilities, Telkomsigma juga mendapat pengakuan dari Uptime Institute sebagai data center pertama di Asia Tenggara yang menerima Tier III Certification of Operational Sustainability tingkat Gold.

Dengan sertifikasi ini, kemampuan data center Telkomsigma dipastikan mendukung operasional yang lebih efektif. Tidak hanya itu, layanan yang ditawarkan Telkomsigma pada para konsumen juga lebih efisien.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya