Liputan6.com, Depok: Terungkap sudah cairan kimia yang disiramkan ke sejumlah wartawan dan polisi saat demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di depan Gedung DPR/MPR beberapa waktu lalu. Luka-luka di kulit dan tas Alfin dan tas, wartawan yang mengalami luka bakar, dipastikan akibat asam sulfat.
Kepastian itu didapat setelah Alfin mendatangi laboratorium afiliasi Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (2/3). Menurut Kepala Laboratorium MIPA UI Sunardi, asam sulfat akan merusak jaringan kulit. Bahkan, bila disiram dengan air dapat merusak kulit hingga tulang.
Wartawan lain yang terkena cairan kimia saat meliput adalah Ananto Handoyo. Juru kamera JakTV itu menderita luka serius di wajah, kepala, dan tangan. Ananto melaporkan kasus yang dialaminya ke Polda Metro Jaya dan Dewan Pers. Ia berharap kejadian yang menimpanya dapat diusut.
Sementara itu, Dewan Pers akan segera membentuk tim penyidik untuk menyelesaikan kasus tersebut [baca: Cairan Kimia Saat Demo Belum Dapat Dipastikan].(ASW/SHA)
Kepastian itu didapat setelah Alfin mendatangi laboratorium afiliasi Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (2/3). Menurut Kepala Laboratorium MIPA UI Sunardi, asam sulfat akan merusak jaringan kulit. Bahkan, bila disiram dengan air dapat merusak kulit hingga tulang.
Wartawan lain yang terkena cairan kimia saat meliput adalah Ananto Handoyo. Juru kamera JakTV itu menderita luka serius di wajah, kepala, dan tangan. Ananto melaporkan kasus yang dialaminya ke Polda Metro Jaya dan Dewan Pers. Ia berharap kejadian yang menimpanya dapat diusut.
Sementara itu, Dewan Pers akan segera membentuk tim penyidik untuk menyelesaikan kasus tersebut [baca: Cairan Kimia Saat Demo Belum Dapat Dipastikan].(ASW/SHA)
