AP II Terapkan Pilot Project Antrean Bus di Terminal 2 Bandara Soetta

Dengan sistem ini manajemen PT Angkasa Pura II dapat langsung berkoordinasi dengan pihak penyedia bus jika kondisi pergerakan penumpang mengalami lonjakan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 19 Des 2018, 16:36 WIB
PT Angkasa Pura II mulai melakukan standarisasi sistem antrean bus. Liputan6.com/Pramita

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II mulai melakukan standarisasi sistem antrean bus. Pilot project sistem antrean bus ini dilakukan pada shelter Bus Terminal 2, Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai Kamis (20/12/2018).

Sistem tersebut dimaksudkan agar penumpang semakin dimudahkan, serta tertib atau tidak antre dan dapat memperoleh informasi secara valid terkait tentang rute, waktu dan tarif.

Adapun pada sistem antrean baru ini terdapat vending machine, Public Information Display System (PIDS), serta pintu otomatis (autogate) untuk masuk ke dalam area pemberangkatan. Sehingga kenyamanan dan kepastian waktu boarding lebih terjamin.

"Ada pun alurnya, penumpang wajib memesan rute atau bertransaksi dengan menggunakan vending machine," ungkap Senior Manager Of Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang, Rabu (19/12/2018).

Setelah penumpang mendapat kode QR, selanjutnya membayar tiket sesuai tarif yang terdapat pada kode QR. Kemudian untuk masuk ke dalam area pemberangkatan bus, penumpang dapat melakukan scan kode QR sebelum naik bus melalui autogate.

Pemasangan autogate dimaksudkan agar lajur pada shelter bus dalam kondisi steril. PIDS layaknya FIDS dapat menginformasikan dengan jelas, baik rute, nama armada bus, serta kepastian waktu tiba dan berangkat.

“Komitmen kami bertujuan agar pelanggan semakin tertib, mudah dan nyaman dalam memperoleh tiket. Dan, yang terpenting muncul kepastian waktu yang akan membuat penumpang tidak khawatir,” ujar Febri.

Selain itu, dengan sistem ini manajemen PT Angkasa Pura II dapat langsung berkoordinasi dengan pihak penyedia bus jika kondisi pergerakan penumpang mengalami lonjakan.

“Sehingga tingkat demand akan kebutuhan bus dapat diketahui sesuai dengan kondisi saat itu,” tuturnya. (Pramita Tristiawati)


Diterapkan di Terminal 1 dan 3

Sebuah armada bus JA Connexion tujuan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang menunggu penumpang di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (29/12). Satu bulan pertama operasi dikenakan tarif promosi Rp25.000 per orang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Untuk diketahui pengembangan sistem antrean ini juga dimaksudkan agar bus yang berada di bandara dapat terlebih dahulu berada di pengendapan.

Dengan sistem ini shelter bus dapat membaca koordinat bus saat di pengendapan dan memberikan informasi yang valid pada PIDS.

“Meski begitu sistem ini akan terus dikembangkan. Karena nantinya akan diterapkan di Terminal 1 dan Terminal 3,” terang Febri.

Seperti diketahui moda angkutan transportasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat tujuh perusahaan penyedia bus. Antara lain Damri, Sinar Jaya, Primajasa, Hiba Utama, Agra Mas, PPD dan Big Bird. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya