Liputan6.com, Jakarta - Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan rute Kelapa Gading-Velodrom yang digarap PT Jakarta Propertindo (Jakpro) direncanakan beroperasi pada akhir Januari atau Februari 2019. Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono mengatakan, pembangunan fase I hingga 15 Desember 2018 kemarin sudah mencapai 90%.
"Kesiapan SDM 73%, kesiapan badan usaha 74%, uji operasi terbatas 100%, pekerjaan persiapan 100%, konstruksi 92%, pengadaan sarana 99%, nah jadi secara keseluruhan 90% data per 15 Desember," jelas Allan di Kantor LRT Jakarta, Thamrin City, Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Advertisement
Allan menambahkan, fasilitas untuk penyandang disabilitas pun juga telah disiapkan. Terdapat lift dan eskalator, serta jalanan untuk pejalan kaki (pedestrian walkway) yang terintegrasi dengan stasiun.
Busway pun juga akan terintegrasi dengan stasiun, sehingga pengguna LRT dapat menyambung perjalanan mereka dengan mudah.
Selain itu, fasilitas untuk komersial di stasiun dan Depo LRT saat ini juga tengah dibangun di Kelapa Gading. Namun, pembangunan Depo LRT sendiri saat ini memang masih baru sekitar 62%.
"Depo ini tidak kita selesaikan seratus persen karena memang ada pekerjaan tambahan seperti hunian apartemen," tukas Allan.
Mempersingkat Waktu Perjalanan
Sementara, Direktur Proyek LRT PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin juga menyampaikan, kereta ringan sepanjang 5,8 kilometer ini tentunya akan mempersingkat waktu perjalanan masyarakat.
"LRT Jakarta fase satu ini diperkirakan memakan waktu tempuh selama 13 menit. Per stasiunnya habiskan waktu 1 hingga 2,5 menit," ujar Iwan.
Selain itu, saat ini Jakpro juga tengah merampungkan studi fase II koridor Velodrom-Dukuh Atas-Tanah Abang untuk diusulkan kepada Kementerian Perhubungan.
Hal ini agar target pembangunan di tahun depan dapat dijalankan.
Advertisement