3 Mantan Pemain yang Jadi Manajer MU

Solskjaer mengikuti jejak pendahulunya yang juga pernah bermain sekaligus melatih MU.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 19 Des 2018, 19:00 WIB
Ole Gunnar Solskjaer bersama maskot Manchester United. (AFP/Andrew Yates)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) boleh jadi ingin mengakhiri musim 2018/2019 secepat mungkin. Bukan apa-apa, Setan Merah gagal menunjukkan taringnya kepada rival akibat masalah internal tim.

Penunjukkan Jose Mourinho sebagai manajer di awal musim 2016/17 sempat menjanjikan. Tiga gelar juara yakni Liga Europa, Community Shield, dan Piala Liga digondol Mourinho ke Old Trafford.

Namun musim ketiga ternyata masih menjadi sindrom bagi Mourinho. Manajer asal Portugal ini mengulangi tragedi pemecatan yang biasanya dialaminya di musim ketiga melatih.

Di musim ini, Mourinho terpaksa angkat kaki dari MU. Kekalahan 1-3 dari Liverpool menjadi palu hakim yang digunakan manajemen MU untuk memecat Mourinho.

Manajemen MU pun terpaksa mencari pengganti sementara. Pilihan akhirnya jatuh kepada sang mantan pemain, Ole Gunnar Solskjaer.

Solskjaer mengikuti jejak pendahulunya yang juga pernah bermain sekaligus melatih MU. Berikut daftarnya:


1. Wilf McGuinness

Wilf McGuinness (The Saleroom)

Mantan pemain MU pertama yang kemudian menjadi pelatih tim utama adalah Wilf McGuinness. Bukan main-main, Wilf ditunjuk menggantikan sang legenda, Sir Matt Busby.

Manajemen MU menunjuk McGuinness setelah Busby memutuskan pensiun di akhir musim 1968/69. Nama besar Matt Busby sepertinya menjadi beban McGuinness.

Alih-alih sukses, McGuinness gagal mempersembahkan trofi bagi Setan Merah. Meskipun begitu, ia tercatat pernah membawa MU ke tiga semifinal yakni di dua Piala Liga, dan Piala FA.

McGuinness dipecat pada Desember 1970. Posisinya dikembalikan ke tim cadangan sebelum melatih tim Yunani Aris Thessaloniki.

Sementara itu, MU memutuskan untuk melantik kembali Matt Busby sebelum menunjuk Frank O'Farrell sebagai manajer baru.


2. Ryan Giggs

Pelatih Wales, Ryan Giggs (AFP Photo/China Out)

MU baru kembali memiliki manajer yang bekas mantan pemain pada 2013. Usai memecat David Moyes, MU menunjuk Ryan Giggs yang semula menjabat sebagai asisten manajer.

Giggsy -sapaan akrab Giggs- hanya menukangi MU di empat pertandingan jelang akhiri musim 2013/14. Catatannya, Giggs meraih dua kemenangan serta masing-masing sekali imbang dan kalah.

Meskipun singkat, Giggs tetap menuai pujian karena berani menurunkan beberapa pemain muda seperti James Wilson dan Tom Lawrence. Ia pun sempat digadang-gadang menjadi manajer permanen MU.

Namun MU ternyata lebih memilih Mourinho, yang lima musim kemudian harus angkat kaki lebih cepat.


3. Ole Gunnar Solskjaer

Ole Gunnar Solskjaer. (AFP/Andrew Yates)

Peristiwa pada musim 2013 kembali berulang di musim 2018/19. Kali ini, Mourinho yang ada di posisi David Moyes lima tahun silam.

Manajer asal Portugal itu dipecat setelah ruang ganti MU dianggap tidak kondusif lagi. Penyebabnya tak lain adalah perseteruan dengan Paul Pogba.

Ole Gunnar Solskjaer pun ditunjuk menjadi manajer sementara. Bagi publik Old Trafford, Solskjaer adalah figur yang dicintai.

Kendati kerap hanya disebut super sub, Solskjaer jadi pahlawan MU di Final Liga Champions 1998/99. Satu golnya ke gawang Bayern Munchen dan gol Teddy Sheringham membuat MU menang 2-1.

Kini, magis super sub itulah yang diharapkan fans MU kepada Solskjaer. Pria asal Norwegia ini diharap menjadi super sub untuk membuat MU mengakhiri musim dengan gembira.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya