Bintaro dan Ulujami Masih Terendam

Akibat hujan yang terus mengguyur Ibu Kota sejak Senin lalu, membuat sejumlah wilayah di kawasan Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Apr 2012, 13:05 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Akibat hujan yang terus mengguyur Ibu Kota sejak Senin lalu, membuat sejumlah wilayah di kawasan Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi, Rabu (4/4). 
 
Di komplek IKPN Bintaro, banjir yang disebabkan luapan Kali Pesanggrahan mengakibatkan sejumlah rumah di kawasan tersebut terendam banjir sejak Senin kemarin. Kendati demikian, warga tetap bertahan di lantai dua rumah mereka dan sebagian lagi memutuskan untuk mengungsi di rumah kerabat mereka. 
 
Pemda setempat mendirikan sejumlah posko pengungsian yang terletak di SD Bintaro dan aula madrasah. Tak hanya kebanjiran, kini para pengungsi juga mengaku mulai mengalami gatal-gatal. 
 
Akibat banjir tersebut, murid kelas 1-5 sebuah sekolah di lokasi banjir diliburkan. Sedangkan untuk siswa kelas enam yang tengah menjalani ujian try out, harus dipindahkan agar tidak terganggu saat mengerjakan ujian. 
 
Masih di Jakarta Selatan, banjir setinggi satu meter masih merendam kawasan Ulujami, Pesanggrahan. Kendati demikian, warga tak lagi mengungsi. Korban banjir memilih beraktivitas di rumah mereka meski banjir masih melanda kawasan tersebut sejak Ahad malam lalu. Ketinggian air di kawasan tersebut sempat mencapai dua meter. 
 
Tak hanya itu, kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang sempat mengalami ketinggian air lebih dari 1,5 meter kini mulai surut. Kendati demikian, perumahan warga di sekitar Kali Krukut masih tergenang air setinggi mata kaki. Warga yang kini mulai bersih-bersih rumah merasa khawatir bila banjir kembali tiba saat hujan turun. 
 
Di pasar Cipulir, pagi tadi banjir sudah surut dan kegiatan pedagang pun sudah kembali normal. Hujan deras yang mengguyur Pasar Cipulir, Selasa kemarin, membuat kawasan tersebut terendam banjir hingga ketinggian satu meter dan mengakibatkan aktivitas perdagangan terhenti.(ALI/ADO)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya