Penemuan Bayi Cantik Terbalut Sarung di Pos Jaga Konawe Selatan

Bayi cantik ini ditemukan oleh 2 pengendara motor yang merupakan pasangan suami istri paruh baya saat ingin buang air kecil.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 19 Des 2018, 22:01 WIB
Bayi berjenis kelamin perempuan itu, ditemukan dalam pos penjagaan di tengah hutan oleh warga yang hendak buang air kecil. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Konawe Selatan - Seorang bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di dalam hutan Desa Wolasi, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Rabu (19/12/2018). Bayi ditemukan dalam kondisi kritis, sudah dikerumuni semut merah.

Bayi cantik ini ditemukan oleh 2 pengendara motor yang merupakan pasangan suami istri paruh baya. Mereka singgah buang air kecil di sebuah pos penjagaan kosong di wilayah itu. Awalnya, sang suami, ingin buang air kecil di belakang pos. Saat hendak masuk ke dalam semak-semak, dia mendengar suara bayi menangis.

"Saat ditengok, ternyata seorang bayi berjenis kelamin perempuan sedang menangis, dibungkus dengan sarung bermotif kotak-kotak," ujar Kapolsek Wolasi, Iptu Zainuddin.

Pasangan pasutri itu kemudian mencegat mobil angkutan penumpang. Bayi yang diperkirakan baru dilahirkan 6 jam itu kemudian dibawa ke puskesmas terdekat oleh sopir bernama Hamzah (33).

"Di puskesmas, bayi langsung ditangani. Bidan langsung membersihkan bayi yang masih berwarna merah," ujarnya.

Kepala Puskesmas Linda, Dr Akhyar mengatakan setelah melakukan pemeriksaan, bayi yang ditemukan warga itu ternyata lahir prematur. Bayi diperkirakan berusia 7 bulan saat lahir.

"Bayi memiliki panjang 46 sentimeter dan berat 1,9 kilogram. Kasihan sebenarnya, kami coba selamatkan semampu kami," kata Akhyar.

 


Bayi Diduga Hasil Hubungan Gelap

Bayi perempuan yang ditemukan di hutan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan, oleh pasangan suami istri, Rabu (19/12/2018). (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Bayi yang ditemukan warga di dalam pos penjagaan hutan Wolasi, diduga berasal dari hasil hubungan gelap. Pelaku diduga membuang bayi saat baru dilahirkan.

Pelaku diduga berasal dari desa di sekitar hutan. Namun, pihak kepolisian masih memeriksa sejumlah saksi-saksi.

"Kalau ditemukan 5-6 jam setelah dibuang, mungkin bayi sudah parah. Karena ada semut merah itu," ujar Kapolsek.

Polisi kini juga masih mencari pasangan suami istri yang menyerahkan bayi tersebut kepada salah seorang sopir mobil angkutan penumpang. Sopir penumpang yang diketahui bernama Hamzah (33) tanpa pikir panjang langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Meskipun demikian, polisi telah memeriksanya sebagai saksi.

Sejumlah warga juga sudah berebut hendak mengadopsi bayi yang ditemukan. Namun, hingga saat ini bayi masih dirawat dalam kondisi kritis.

"Kalau proses perawatannya selesai, kami serahkan ke pihak rumah sakit untuk kelanjutannya, kami masih mengejar pelaku," ujar Iptu Zainuddin.

Pihak puskesmas yang merawat, telah mengirim bayi untuk ditangani pihak RS Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Berbekal fasilitas minim, pihak puskesmas belum bisa maksimal merawat bayi yang memiliki berat dibawah rata-rata itu.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya