Revolusi Industri 4.0 Bakal Tambah Lapangan Kerja Baru

Sektor industri Indonesia telah memasuki era baru yang disebut revolusi industri 4.0. Diharapkan menambah 17 juta lapangan kerja baru.

oleh Merdeka.com diperbarui 19 Des 2018, 21:22 WIB
Menperin Airlangga Hartarto (Foto:Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor industri Indonesia telah memasuki era baru yang disebut revolusi industri 4.0. Hal ini dimulai sejak Presiden Joko Widodo meresmikan peta jalan atau roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menyatakan, lewat peta jalan tersebut, penciptaan lapangan kerja dapat disumbang hingga mencapai 17 juta orang. Ini menjadi kesempatan emas bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk bekerja dibeberbagai sektor industri.

"Menghadapi revolusi ini, peluang terciptanya lapangan kerja baru sampai 2030 itu bisa 17 juta. Dari situ, 4,5 juta dari sektor manufaktur, 12 juta service related turunan manufaktur. Jadi otomotif ada perbengkelan. Komputer ada operator," kata Airlangga saat ditemui di The Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018).

Airlangga mengatakan, meski telah memasuki babak baru industri 4.0, tapi beberapa industri pada sebelum-sebelumnya tidak juga dilupakan begitu saja.

"Jadi Indonesia mungkin salah satu negara yang bergerak paralel dari revolusi industri 1,2,3, 4. Kita pilah industrinya. Misalnya industri kecil menengah seperti kerajinan dan tenun itu bukan pakai mesin. Jadi pemerintah punya keberpihakan di sana," kata dia.

Airlangga juga menekankan agar masyarakat bisa memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan hingga mencapai 2030 mendatang. Sebab, selain revolusi industri 4.0, bonus demografi juga akan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

"Berdasarkan pengalaman negara lain, pada saat mencapai bonus demografi, pertumbuhan ekonomi bisa paling tinggi karena usia produktif lebih banyak dari usia pensiun. Sedangkan mereka yang bonus demografinya lewat di Jepang, Singapura, dan China, pertumbuhannya melambat. Ini kesempatan kita Indonesia buat kita pacu," ujar dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 


JK Paparkan Tiga Kunci Ekonomi di Era Industri 4.0

Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla saat tiba menghadiri pembukaan KTT ASEM (Asia-Europe Meeting) ke-12 di Brussels, Belgia, (18/10). KTT ASEM ke-12 mengangkat tema Europe and Asia: Global Partners for Global Challenges. (AFP Photo/Aris Oikonomou)

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membeberkan tiga hal penting yang dapat membuat ekonomi Indonesia lebih maju di era industri 4.0. Ketiga hal ini diyakini mampu membuat ekonomi Indonesia semakin berkembang. 

"Kita membutuhkan 3 hal yang pokok. Iyalah, pengembangan teknologi, semangat enterpreneurship dan kecepatan serta bersihnya birokrasi. Kalau kita punya tiga hal itu, maka Indonesia InsyaAllah ekonominya akan lebih baik dari pada sebelumnya," ujar dia di Ritz Carlton, Jakarta, Senin 10 Desember 2018.

JK mengatakan, ketika ekonomi global terus berkembang, pengusaha tidak perlu takut untuk terus bersaing. Asalkan, pengusaha mengikuti perkembangan teknologi yang selalu mengalami perubahan sesuai kebutuhan. 

"Ketika ekonomi berkembang kita tidak perlu takut, selama pengusaha dibarengi dengan teknologi. Tentu harapan kita adalah seperti ini, selalu saja berharap efisiensi," tutur dia.

Jusuf Kallamelanjutkan, pemerintah juga terus berupaya untuk menciptakan birokrasi yang bersih dan mampu bekerja cepat. Dengan dukungan ini, ekonomi Indonesia ke depan akan terus membaik. 

"Tentu juga kita harus hati-hati dan yakin bahwa kalau ke depan akan baik. Selama kemampuan untuk enterpreuneurship dan investasi kita lebih baik dibandingkan dengan negara lain," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya