Kegagalan Ole Gunnar Solskjaer di Liga Inggris Hantui MU

Ole Gunnar Solskjaer ditunjuk MU menggantikan Jose Mourinho.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 20 Des 2018, 08:15 WIB
Ole Gunnar Solskjaer, pelatih carataker MU. (AFP/Andrew Yates)

Liputan6.com, Manchester - Pada Selasa (18/12/2018), Manchester United (MU) memecat Jose Mourinho. Sehari setelahnya, Setan Merah, sebutan MU, menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih carataker.

Solskjaer bukanlah nama baru dalam skuat MU. Pemain asal Norwegia itu pernah memperkuat Setan Merah pada 1996-2007. Dia menjadi bagian penting saat MU meraih treable winner di musim 1998/99.

Namun penunjukkan Solskjaer sebagai carataker diragukan mantan bek MU pada 1997-2000 sekaligus rekan Solskjaer, Henning Berg. Keraguan itu muncul karena Solskjaer pernah gagal di Liga Inggris.

Ya, Solskjaer pernah melatih tim Inggris, Cardiff City pada 20014. Kala itu, pelatih berusia 45 tahun tersebut membawa Cardiff City ke jurang degradasi.

"Saya melihat Cardiff sebagai pengalaman baginya, di mana ia telah mendapat ujian di liga ini, tapi dengan tim yang berjuang di zona degradasi dan bukan dengan tim yang berjuang di sisi lain klasemen," ujar Berg kepada Sky Sports.

"Namun, MU dan Cardiff City merupakan tim yang berbeda. Ketika Anda punya skuat yang hanya menang sekali dari empat laga, dibandingkan dengan skuat yang diharuskan menang tiga kali dari empat laga, mentalnya jelas berbeda. Saya tak berpikir itu akan memiliki banyak benturan pada tugasnya di MU."

 

 


Modal Solskjaer

Ole Gunnar Solskjaer bersama maskot Manchester United. (AFP/Andrew Yates)

Namun, Berg mengatakan, Solskjaer punya modal berharga bersama Setan Merah. Solskjaer membawa tim yang pernah dilatihnya, Molde menjuarai dua gelar Liga Norwegia.

"Saya pikir tugasnya di Molde (menjadi juara dua kali) lebih dekat dengan apa yang akan dilakukannya sebagai manajer MU. Dalam hal bagaimana caranya bekerja dengan pemain, bagaimana ia memainkan sepakbola menyerang, cara menangani skuat yang terkadang membutuhkan rotasi, juga caranya menemukan taktik berbeda," kata Berg yang kini melatih klub Norwegia, Stabaek.

"Ketika ia di Molde, tentu saja tim-tim bermain lebih bertahan saat melawannya, melawan timnya yang lebih bagus. Ia harus segera bisa mencari pemecahannya. Ia telah sukses di Norwegia, dalam dua kesempatan, dan saya pikir ia punya pengalaman cukup untuk melakukan tugas di United hingga akhir musim."

 


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya