Potensi Kerawanan Akhir Tahun, dari Terorisme hingga Sweeping Ormas

Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat memimpin gelar apel Operasi Lilin Jaya 2018 di Polda Metro Jaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2018, 09:50 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menghadiri apel Pengamanan Penyelenggara Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (18/9). Pengamanan pemilu ini diberi nama sandi “Mantap Brata” 2018. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat memimpin gelar apel Operasi Lilin Jaya 2018 di Mapolda Metro Jaya. Dalam apel ini, Suharyanto membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Apel gelar pasukan yang diselenggarakan serentak merupakan momentum penting untuk melihat kesiapan personel, sarana, dan prasarana dan lain-lain," kata Suharyanto, Jumat (21/12/2018).

Kata dia, Operasi Lilin Jaya 2018 ini akan digelar selama 10 hari yakni mulai dari 23 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 yang berlaku untuk zona prioritas dua di 21 Polda. Sedangkan zona prioritas satu yakni di 13 Polda, Operasi sudah digelar sejak 21 Desember 2018.

"Kecuali ada 13 Polda prioritas satu yaitu Sumatera Utara, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng DIY, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Maluku, NTT dan Papua. Di mana kegiatan operasi ini akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 Desember 2018," kata Suharyanto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Potensi Kerawanan

Suharyanto melanjutkan, operasi ini melibatkan 167.783 personel gabungan TNI, Polri, dan stakeholder terkait guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

"Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, dan udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas," Suharyanto memungkasi.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya