Alasan Ilmiah Kehamilan Sering Terjadi di Sekitar Hari Natal

Di beberapa wilayah, banyak yang mengalami kehamilan saat musim dingin, atau di sekitar hari Natal. Apa sebabnya?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Des 2018, 19:00 WIB
Suami juga bisa ikut cemas saat istri hamil (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bagi orang yang tinggal di belahan bumi bagian utara, musim dingin yang terjadi saat Natal berarti tingginya kehamilan. Ini membuat banyak orang yang lahir dan merayakan ulang tahunnya di musim panas.

Dilansir dari The Sun pada Jumat (21/12/2018), Profesor Michaela Martinez dari Columbia University Medical Center dan Kecin Bakker dari Univesity of Michigan mengatakan, orang-orang lebih suka hamil di sekitar Natal. Namun, ini tidak ada hubungannya dengan kehamilan tak disadarari akibat pesta dan mabuk.

"Reproduksi bersifat musiman di semua organisme hidup, dari tanaman, serangga, reptil, burung, dan mamalia, termasuk manusia," ujar keduanya. Mereka menjelaskan, evolusi memiliki pengaruh dalam fenomena ini.

Di negara dan wilayah bagian utara, kelahiran cenderung mencapai puncaknya pada bulan Juni atau Juli. Sementara, di daerah selatan, hal tersebut didorong hingga ke bulan November.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Perubahan musim mendorong kesuburan

Wisawatan mengunjungi stand yang ada di pasar Natal di luar City Hall, Wina pada 26 November 2018. Christkindlmarkt menjadi ciri khas Natal dan musim dingin di Austria dan juga Jerman yang sudah sejak pertengahan tahun 1310. (JOE KLAMAR / AFP)

Para peneliti mengatakan, kecenderungan tampaknya dipengaruhi oleh perubahan suhu lokal dan panjangnya hari. Populasi pedesaan cenderung memiliki jumlah kelahiran yang lebih dramatis daripada populasi perkotaan.

"Seperti pada hewan lain, perubahan lingkungan ini bisa mendorong perubahan musim kesuburan," tambah kedua peneliti.

"Ini berarti, bukan hanya peningkatan frekuensi peningkatan hubungan seksual, kesuburan wanita dan/atau pria bisa berubah sepanjang tahun. Sebagai fenomena biologis endogen membuat orang lebih mungkin hamil di waktu-waktu tertentu, dengan prasyarat hubungan seksual tentu saja."

Para peneliti juga menyatakan bahwa panjang hari memiliki potensi untuk mempengaruhi kesuburan manusia. Selain itu, status sosial dan perubahan standar hidup juga berkaitan dengan musim kelahiran.

"Tidak ada faktor tunggal untuk musim kelahiran pada seseorang, berbagai faktor sosial, lingkungan, dan budaya, semua memainkan peran," tambah para peneliti.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya