Begini Cara TikTok Menjamin Keamanan Pengguna agar Bebas Konten Negatif

TikTok Safety Center menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman bagi generasi muda Indonesia pengguna aplikasi TikTok.

oleh stella maris pada 21 Des 2018, 11:20 WIB
TikTok Safety Center menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman bagi generasi muda Indonesia pengguna aplikasi TikTok.

Liputan6.com, Jakarta TikTok merupakan platform video berdurasi singkat yang menyajikan kreativitas, pengetahuan, dan menciptakan momen penting berharga di seluruh dunia. Kini Tiktok semakin serius menggarap pasar Indonesia, dengan jumlah pengguna aktif yang mencapai sekitar 10 juta orang.

Keseriusan TikTok terlihat dari bukti nyata dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman bagi generasi muda pada umumnya, dan pengguna aktif pada khususnya.

Kepala Kebijakan Publik TikTok untuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina, Donny Eryastha dalam acara Diskusi Panel di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (18/12) merinci, ada tiga aspek yang menjamin keamanan untuk pengguna TikTok.

1. Kebijakan Standar Komunitas

Donny menjelaskan bahwa standar komunitas menjadi salah satu hal yang wajib digarisbawahi karena menjadi poin penting. Standar komunitas ini menyesuaikan dengan norma yang ada di Indonesia.

Standar komunitas inilah yang menjadi aturan atau kode etik bagi para pengguna TikTok di Indonesia. Adapun cara penerapan standar komunitas dengan artificial intelligence (AI) dan human reviewer.

"Dengan AI, TikTok hanya boleh digunakan untuk usia 14 tahun ke atas. Sementara human reviewer adalah orang-orang yang bertugas menyaring secara berlapis, konten negatif dan positif. Human reviewer adalah orang Indonesia yang memahami konteks negara dalam kondisi apa dan seperti apa," jelas Donny.

Kepala Kebijakan Publik TikTok untuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina, Donny Eryastha dalam acara Diskusi Panel di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (18/12).

2. Tools Lebih Aman

Banyak sekali pengaturan yang bisa dilakukan di platform TikTok. Bahkan penggunanya pun bisa mengatur akun dengan membatasi permintaan pengikut (followers), siapa saja yang diizinkan untuk mengomentari video, sampai melaporkan langsung atas perbuatan yang dirasa tidak pantas yang muncul di akun pengguna.

"TikTok juga menjadi platform yang tidak bisa mengirimkan gambar melalui Direct Message (DM). Kami juga bisa membatasi waktu penggunaan aplikasi hingga dua jam. Perbedaan lainnya, TikTok tidak live streaming. Untuk live streaming hanya bisa dilakukan untuk pengguna akun tertentu."

3. Edukasi Kebijakan dan Aturan

Tiktok berusaha menciptakan lingkungan yang positif untuk penggunanya, dengan cara memberikan edukasi termasuk pada orangtua dan guru sekalipun.

"Edukasi ini bisa dilihat langsung melalui website tiktok.com/id.safety Semua informasi lengkap ada di situs tersebut dan bahasa sudah disesuaikan dengan masing-masing negara," jelas Donny. Untuk diketahui, Safety Center baru saja diluncurkan hari Rabu (18/12). Dengan adanya Safety Center, Donny berharap agar tidak ada lagi penyalahgunaan platfom TikTok.   

Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Eksploitasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Valentina Ginting.

Selain itu, Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Eksploitasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Valentina Ginting menambahkan, peluncuran Safety Center ini sekaligus untuk memastikan keamanan digital pengguna di Indonesia, dan diharapkan bisa menjadi contoh platform digital lainnya.

"Generasi muda harus melengkapi diri dengan pemahaman tentang pedoman keselamatan dan kebijakan di platform seperti TikTok, sehingga mereka dapat menggunakan secara efektif, untuk memicu kreativitas dan imajinasi mereka," tutupnya.

 

 

(Adv)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya