Imbas Penangkapan Petinggi Huawei, Produksi iPhone Bisa Dipangkas

Analis Rosenblatt, Jun Zhang, memprediksi Apple akan memangkas produksi iPhone pada kuartal II tahun fiskal perusahaan, yakni Januari- Maret 2019.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Des 2018, 18:00 WIB
iPhone XS Max, iPhone XS, dan iPhone XR di iBox (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Analis Rosenblatt, Jun Zhang, memprediksi Apple akan memangkas produksi iPhone pada kuartal II tahun fiskal perusahaan, yakni Januari-Maret 2019. Produksi iPhone akan dipangkas sebesar empat juta unit.

Dilansir Phone Arena, Jumat (21/12/2018), prediksi Zhang berdasarkan peluang besar melemahnya penjualan iPhone di Tiongkok.

Namun, melemahnya penjualan bukan disebabkan pemblokiran penjualan iPhone yang melanggar paten Qualcomm di negara tersebut, melainkan imbas dari perkara penangkapan petinggi Huawei beberapa waktu lalu di Kanada.

Seperti diketahui, kepala keuangan Huawei, Meng Wanzhou, beberapa waktu lalu ditangkap di Kanada dan direncanakan akan diekstradisi ke AS karena diduga telah melakukan perdagangan ilegal dengan Iran. Huawei dinilai telah melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Wanzhou sempat ditahan selama beberapa hari, setelah akhirnya diputuskan bebas dengan uang jaminan 10 juta dolar Kanada. Selain itu, juga ada sejumlah syarat yang harus dipatuhi.

Penangkapan petinggi Huawei itu disebut memicu munculnya gerakan dukungan untuk perusahaan. Mitra penyuplai Huawei, Menpad, dilaporkan akan mendenda karyawan yang membeli iPhone.

Selain itu, Menpad juga akan memberikan subsidi jika karyawan membeli ponsel buatan perusahaan-perusahaan asal Tiongkok, termasuk Huawei. Sejumlah perusahaan lain di Tiongkok diduga melakukan hal yang sama.

Sejauh ini, belum bisa dipastikan seberapa besar gerakan nasionalisme di Tiongkok akan memengaruhi penjualan iPhone.

Namun karena hal tersebut, Zhang memperkirakan Apple akan memangkas produksi iPhone XR sebanyak 2,5 juta unit, iPhone XS sebanyak 1 juta unit, dan iPhone XS Max sebanyak 500 ribu unit, sepanjang Januari hingga Maret 2019.


Masih Jual iPhone di Tiongkok, Qualcomm Tuding Apple Langgar Putusan Pengadilan

IPhone XS (kiri) dan XS Max diperlihatkan saat peluncuran produk baru Apple di California (12/9). iPhone XS dan XS Max tersedia tiga warna (gold, silver, abu-abu) dan tiga konfigurasi memori (64GB, 256GB, dan 512GB). (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Terlepas dari prediksi Zhang, Apple sendiri memang tengah menghadapi masalah di Tiongkok. Qualcomm beberapa waktu lalu, menuding Apple telah melanggar keputusan pengadilan karena masih menjual iPhone di Tiongkok.

Berdasarkan keputusan pengadilan yang mengabulkan tuntutan Qualcomm, penjualan hampir semua iPhone di negara tersebut harus dihentikan. Dikutip dari CNBC, Jumat (14/12/2018), Qualcomm membawa bukti pelanggaran Apple tersebut ke pengadilan. Dalam bukti berbentuk video itu, tampak sejumlah iPhone tengah dibuka dari kotaknya dan dijual.

Sebuah pengadilan di Tiongkok pada awal pekan ini, mengabulkan tuntutan Qualcomm untuk memblokir penjualan hampir semua iPhone di negara tersebut.

Namun Apple berkilah dengan mengatakan, pemblokiran hanya berlaku pada perangkat yang menjalankan OS versi lama.

Belum ada keputusan baru atas dugaan pelanggaran hukum Apple ini. Pihak Apple sendiri enggan berkomentar.

Sebelumnya pada Senin (10/12/2018), pihak Apple mengatakan upaya Qualcomm untuk melarang penjualan produknya merupakan bentuk keputusasaan. "Upaya Qualcomm melarang produk kami adalah langkah putus asa lainnya dari perusahaan yang praktik ilegalnya sedang diselidiki oleh regulator di seluruh dunia," ungkap pihak Apple.

Adapun keputusan pemblokiran penjualan iPhone terkait dengan dua paten Qualcomm. Paten pertama berkaitan penyesuaian dan melakukan format ulang foto. Paten kedua berkaitan dengan navigasi aplikasi.

Menurut catatan Phone Arena, pemblokiran ini mencakup iPhone 6s, 6s Plus, 7, 7 Plus, 8, 8 Plus, dan X. Apple mengklaim keputusan pengadilan merujuk pada jajaran produknya tersebut, tapi jika hanya menggunakan versi iOS lama yang berisi software Qualcomm.

Qualcomm dan Apple terlibat dalam sejumlah kasus hukum. Perselisihan keduanya pun membuat Apple menghentikan kerja sama dengan Qualcomm, dan beralih menggunakan chip modem Intel untuk iPhone terbaru pada tahun ini.


iPhone 2019 Diprediksi Tak Akan Tampil Beda

iPhone XS Max, iPhone XS, dan iPhone XR di iBox (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Terlepas dari perselisihan dengan Qualcomm, berbagai bocoran tentang iPhone 2019 sudah beredar di ranah maya. Menurut analis Nomura, Anne Lee, generasi iPhone 2019 tidak akan terlalu berbeda dibandingkan yang ada sekarang. Artinya, varian baru iPhone X kemungkinan akan mirip dengan XS.

"Menurut kami, tiga varian iPhone semester II tahun fiskal 2019 kemungkinan akan mirip (ukuran bodi dan layar) dengan versi tahun ini--iPone XR, XS, dan XS Max--dengan penambahan fitur terkait Augmented Reality (AR)," ungkap analis tersebut.

Lee mengungkapkan, 2019 kemungkinan akan menjadi tahun terakhir Apple menggunakan arsitektur desain iPhone X. "Sebagai persiapan spesifikasi hardware awal untuk 5G dan AR, sebelum upgrade arsitektur yang lebih hebat pada tahun fiskal 2020 dan sistem AR lain yang lebih komprehensif," jelasnya.

Adapun Apple pada tahun depan diperkirakan akan merilis tiga varian iPhone baru, sama seperti tahun ini. Salah satunya akan memiliki layar berukuran 5,8 inci, kemudian ada varian Max, dan LCD berukuran 6,1 inci.

Kendati demikian, sejauh ini pihak Apple enggan mengomentari berbagai rumor tentang iPhone 2019. Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu memang dikenal enggan berkomentar soal produk yang belum diumumkan.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya