Pemerintah Bakal Bangun 50 Proyek TOD di Stasiun KRL Jabodetabek

Pemerintah kini tengah menggalakan pembangunan hunian di tepi stasiun kereta api dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Des 2018, 13:15 WIB
Maket proyek pembangunan rumah susun dengan konsep transit oriented development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (2/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kini tengah menggalakan pembangunan hunian di tepi stasiun kereta api dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di berbagai stasiun di Jakarta. Salah satunya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Dalam kunjungannya di Stasiun Pasar Senen, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan, pengintegrasian stasiun dengan berbagai fasilitas publik lain semisal hunian hingga tempat transit transportasi umum ini wajib mempertimbangkan nilai komersial.

"Direncakan daerah ini memang jadi TOD. Jadi kalau ada satu titik simpul LRT, MRT, atau kereta jarak jauh, pasti ada satu kumpulan massa yang banyak," ungkap dia di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

"Oleh karenanya kita harus kembangkan, koofisien dasar bangunan diperluas, jadi titik ini bisa punya peran komersial yang baik," tegasnya.

Adapun pemerintah sendiri berencana membangun sebanyak 50 proyek TOD stasiun KRL di wilayah Jabodetabek dengan menggaet beberapa kontraktor BUMN seperti Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).

Lebih lanjut, Budi menyatakan, peran komersial ini penting ditonjolkan agar program subsidi pemerintah kepada pengguna KRL Jabodetabek bisa dijalankan dengan baik.

"Ini karena ratusan juta penumpang KRL disubsidi. Oleh karenanya kita harus cari penghasilan dari komersial," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembangunan TOD di Jalur LRT Terkendala Masalah Pembebasan Lahan

Sebuah maket plan LRT City yang mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD) digelar pada pameran properti LRT City Expo di Jakarta, Sabtu (21/7). Pameran konsep urban lifestyle menghadirkan tujuh proyek LRT City. (Liputan6.com)

Sebelumnya, Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Perso) Tbk (ADHI) Entus Asnawi mengungkapkan pegerjaan proyek untuk Transit Oriented Development (TOD) di sepanjang jalur kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek masih terkendala. Salah satu masalah yang menghadang adalah sulitnya pembebasan lahan.

"Memang untuk TOD yang di Bekasi Timur ini masih tertunda karena pembebasan tanahnya belum selesai," kata Entus saat ditemui di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Entus menyebut sembari menunggu masalahan pembebasan lahan di area Bekasi Timur, Adhi Karya akan membuat alternatif lain yakni melakukan pembangunan TOD di Cibubur. "Sedang diusulkan, sedang dibuat juga desainnya kalau Cibubur ini kepemilikannya ada tanahnya Adhi," katanya. 

Nantinya memang untuk TOD sendiri selain dibangun di Bekasi Timur, akan dibangun di dua lokasi berbeda yakni untuk di Bogor dan Cibubur.

"Jadi supaya layanan Cawang-Cibubur jalan hanya ada dua long span selebihnya sudah selesai. Nah kalau nanti di situ bisa diterima untuk development nanti kami bisa operasikan," katanya.

Sebagai informasi, sampai dengan 16 November 2018 progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT wilayah Jabodebek Fase I telah mencapai 49,1 persen. Di mana rincian untuk progres pada setiap lintas pelayanannya adalah Cawang-Cibubur sebesar 71 ,3 persen. Cawang Kuningan Dukuh Atas mencapai 37,2 persen dan Cawang Bekasi Timur mencapai 41,8 persen.

Sedangkan untuk pelaksanaan pembangunan prasarana LRT wilayah Jabodebek Fase l direncanakan selesai pada tahun 2019. Adapun sejak September 2015 proyek ini menelan nilai pekerjaan sebesar Rp 22,8 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya