Menristekdikti Lobi Menkeu, Butuh Rp 16 T Bangun Perguruan Tinggi Mangkrak

Tahun ini merupakan tahun pertama bagi Kemenristekdikti memperoleh pembiayaan pembangunan melalui SBSN sebesar Rp 314,63 miliar.

oleh Merdeka.com diperbarui 21 Des 2018, 17:00 WIB
Menristekdikti M Nasir (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengatakan pendanaan pembangunan infrastruktur melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) banyak membantu kementeriannya selama ini. Meski demikian, dia mengatakan, masih ada sejumlah gedung perguruan tinggi yang mangkrak akibat kurang pendanaan.

"Dari pengalaman saya, saya ingin mendorong semua gedung perguruan tinggi yang mangkrak bisa selesai. Hitungan saya Rp 15 sampai Rp 16 triliun kalau semua selesai. Kalau bisa pakai SBSN 50 sampai 100 persen terima kasih bu Menteri," ujarnya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Sukuk Negara Bersama Membangun Bangsa di Dhanapala, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Natsir mengatakan, tahun ini merupakan tahun pertama bagi Kemenristekdikti memperoleh pembiayaan pembangunan melalui SBSN sebesar Rp 314,63 miliar. Dana ini pun telah digunakan untuk pengembangan dan revitalisasi dua perguruan tinggi yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Tehnologi Sumatera (Itera).

"Alhamdulillah kami bisa membangun dua kampus, yaitu di IPB dan ITERA. Ternyata setelah saya perhatikan itu luar biasa dampak positifnya. Saya berharap, kedepan riset nggak ada maknanya kalau tidak ada inkubator bisnisnya. Makanya IPB membangun inkubasinya, dan mendapatkan alokasi dari SBSN. Ini luar biasa," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kata Sri Mulyani

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mendapat laporan dari Menteri Natsir, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tidak dapat memberikan pembiayaan melalui SBSN jika proyek yang akan digarap masih bersinggungan dengan hukum. Dia meyakinkan, selama ini pemeirintah sangat memperhatikan pembangunan gedung pendidikan di seluruh Indonesia supaya dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik.

"Pak Menristekdikti tadi mengatakan banyak perguruan tinggi mangkrak karena ada masalah hukum. Kami tidak berani meyentuh kalau belum clear. Karena di Kemenag dari mulai madrasah, KUA, embarkasi haji, sampai hampir semua IAIN di Indonesia sudah dibangun pakai SBSN," jelasnya.

"Jadi dilihat kampus IAIN akan lebih bagus kampusnya. Di Palu kemarin baru bangun kena Tsunami. Jadi pesan saya, mohon dibantu Pak Basuki tadi. Kalau Kemenristekdikti minta bantuan kami, kami mungkin bsia bantu dengan BUMN yang di bawah Kemenkeu tadi," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya