Cerita Akhir Pekan: Ada PAUD di Pasar Induk Kramat Jati

Keberadaan PAUD di pasar tradisional di Jakarta direncanakan bakal ditambah lagi.

oleh Henry Hens diperbarui 23 Des 2018, 16:01 WIB
PAUD di pasar tradisional. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar tradisional tak hanya identik dengan berbelanja kebutuhan pokok atau transaksi jual beli. Pasar juga bisa menawarkan banyak keunikan, termasuk penyedia pendidikan. Keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dalam pasar jadi buktinya.

Bertempat di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, PAUD gagasan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini diperuntukkan bagi anak-anak para pedagang dan buruh di pasar tersebut. PAUD yang diberi nama Bina Yayasan Tunas Jaya ini diresmikan pada Februari 2018.

Dilansir dari laman PD Pasar Jaya dan Kota Administrasi Jakarta Timur, Jumat, 21 Desember 2018, sebelumnya, sekolah tersebut digunakan sebagai Tempat Penitipan Anak (TPA) yang sudah beroperasi sejak 1992.

Menurut Pengawas PAUD Bina Tunas Jaya, Lya Arief Nasrudin, lokasi sekolah tersebut berdiri di lahan seluas kurang lebih 300 meter persegi di kawasan Pasar Induk. Kegiatan belajar-mengajar dibagi ke dalam tiga ruangan, yaitu kelas playgroup, kelas A, dan kelas B. Lalu, ada juga ruangan untuk bermain, ruang guru, area salat, dapur, dan toilet.

Sekolah ini dibuka setiap hari Senin sampai Jumat dengan empat orang pengajar. Telah berstatus sebagai PAUD, pembelajaran bagi murid di sana dinilai telah meningkat karena sudah memakai kurikulum pemerintah.

Keberadaan PAUD merupakan salah bentuk pelayanan Pasar Jaya pada pedagang dan masyarakat, terutama di Pasar Induk dengan profesi orangtua murid antara lain jadi buruh angkut, buruh pengkupas bawang, dan pekerja di lingkungan pasar yang sering membawa anak-anak mereka bekerja.

Berdirinya PAUD di pasar tradisional, diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai penampungan anak, tapi juga tempat untuk memberi ilmu bermanfaat, termasuk pendidikan norma dan sopan santun.


Rencana PAUD di Pasar Lainnya

PAUD di pasar tradisional. (dok.Instagram @vina_kartika_sari/https://www.instagram.com/p/BOBRxQShkTe/Henry

Untuk biaya operasional PAUD tersebut, selama ini menggunakan dana CSR dari Pasar Jaya. Selain itu, ada juga dana lain yang terkadang masuk dari sumbangan bank atau instansi tertentu meski sifatnya tidak rutin.

Menurut Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, sekolah PAUD di Pasar Induk Kramat Jati merupakan yang pertama dan akan menjadi langkah awal untuk membuat tempat serupa di pasar tradisional lainnya,

"Rencananya kami akan menyiapkan PAUD di enam pasar tradisional di DKI, di antaranya Pasar Walang Baru, Koja, Johar, Cibubur, Klender, dan Mayestik," terang Arief. Menurutnya, pendirian sekolah ini sesuai perintah gubernur yang meminta sebanyak mungkin membangun TPA atau PAUD di pasar tradisional,

"Mudah-mudahan di semua pasar bisa kita siapkan sekolah seperti PAUD ini. Dengan begitu, jumlah anak-anak yang mengenyam pendidikan bisa lebih banyak lagi," tandasnya.

Selain di Jakarta, beberapa daerah lain di Indonesia juga membuat inovasi baru di pasar-pasar tradisional. Contohnya di pasar Cihapit, Bandung yang memiliki toko buku dengan konsep ruang baca. Toko buku yang bernama Akasa ini memiliki tampilan menarik, berbeda dengan kios-kios di sekitarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya