Liputan6.com, Jakarta - Lantai satu Pasar Santa tidak terlalu sesak pada Jumat sore, 21 Desember 2018. Jajaran kios terlihat menghadirkan ragam suguhan, mulai dari kuliner, kopi, piringan hitam lengkap dengan kaus band ternama, hingga aksesori pendukung penampilan.
Satu di antaranya adalah kios bernama Kamanaru. Sekilas, susunan produk yang dipajang begitu menarik perhatian karena terdiri dari tampilan warna-warni, ragam motif, hingga corak etnik.
Baca Juga
Advertisement
"Kita menjual bandana, slayer bisa dipakai untuk masker saat membawa motor, bando yang dipakai di kepala, sama waist bag," jelas Runny S. Indriani, founder Kamanaru pada Liputan6.com, Jumat, 21 Desember 2018.
Usaha ini sendiri berawal dari kecintaan Runny mengenakan bandana dan tas kecil yang simpel. Dari sana, Kamanaru lahir di akhir 2016 dan membuka order lewat online saat masih berdomisili di Bandung, Jawa Barat.
Banyaknya permintaan customer terkait offline store membuat Runny memutuskan untuk membuka kios Kamanaru di Jakarta. "Akhirnya pindah ke Jakarta dan ada di Pasar Santa. Kita baru sebulan di sini," tambahnya.
Bukan tanpa alasan Pasar Santa dipilih sebagai offline store Kamanaru. "Dulu sering bazar di sini dan tergolong murah sewanya. Sebelumnya kita bazar di Jakarta Selatan juga. Selatan akses ke mana-mana gampang dan kita memang butuh tempat," kata Runny.
Sementara Kamanaru memiliki ragam pilihan untuk bandana, slayer dijual seharga Rp 35 ribu. Sedangkan untuk harga waist bag bervariasi mulai dari polos Rp 95 ribu, motif Rp 100 ribu, dan etnik Rp 125 ribu. Kios Kamanaru di Pasar Santa buka setiap Selasa-Minggu mulai pukul 13.00-22.00 WIB.
Saksikan video pilihan di bawah ini: