Bahaya Terlalu Sering Masturbasi di Usia 30

Inilah yang akan Anda hadapi bila terlalu aktif secara seksual dan masturbasi di usia 30

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 22 Des 2018, 21:00 WIB
Terlalu Sering Masturbasi di Usia 30 Bahaya (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Terlalu aktif secara seksual di usia 30 atau sebelumnya ternyata tidak melulu baik untuk kesehatan.

Sebuah penelitian dengan melibatkan 800 orang pria pernah dilakukan, yang hasilnya diterbitkan ke dalam British Journal Urology International (BJU International). 

Pria-pria itu terbagi dari kulit putih (97%), mayoritas menikah (84%), atau menduda, berpisah atau bercerai (12%).

Tujuan dari penelitian oleh sejumlah pakar di Universitas Nottingham itu guna melihat kaitannya aktif secara seksual, frekuensi masturbasi, dan risiko menderita kanker prostat. Hasil yang mereka dapat cukup mencengangkan.

Mereka mengatakan bahwa pria usia 30 yang terlalu aktif secara seksual, plus frekuensi masturbasi yang terlalu sering atau cukup tinggi, menempatkan mereka pada risiko kanker prostat.

Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah aktivitas seksual dari 431 pria yang telah didiagnosis kanker prostat sebelum umur 60 tahun, bersama dengan 409 subjek kontrol.

Para responden diberi beragam pertanyaan, dari sejumlah aspek mengenai kehidupan seksual mereka sejak usia 20, usia 30, dan seterusnya. Termasuk pada usia berapa mereka mulai aktif secara seksual, seberapa sering masturbasi, dan berhubungan seks.

"Termasuk berapa jumlah pasangan seksual mereka, dan apakah pria-pria itu memiliki penyakit menular seksual," ujar salah seorang peneliti dari Universitas Cambridge, Dr Polyxeni Dimitropouluo.


Hubungan Seksual Pria Muda

Ilustrasi pria masturbasi (iStockphoto)

Dikutip dari Klik Dokter pada Sabtu, 22 Desember 2018, Polyxeni dan rekan-rekan peneliti yang lain juga mencari hubungan antara aktivitas seksual dan pria muda, sama halnya seperti hubungan antara kanker prostat pada pria tua. 

"Yang mana prevalensi penyakit tersebut meningkat pada pria berumur 50 tahun," ujarnya.

Menurut Polyxeni, hormon berperan di dalam kanker prostat. Umumnya pengobatannya dengan mengurangi kadar hormon yang menstimulasi pertumbuhan sel kanker. Libido seorang pria juga diregulasi oleh kadar hormonal ini, karena itulah penelitian ini coba mencari tahu hubungan antara libido seorang pria dengan risiko dari kanker prostat.

Semua pria dengan kanker prostat, lanjut Polyxeni, didiagnosis pada usia 50-an. 

Berikut beberapa poin yang menarik di dalam penelitian ini:

  1. 59 persen pria di kedua grup mengatakan bahwa mereka berhubungan seksual aktif (intercouse atau masturbasi) 12 kali/bulan atau lebih pada usia 20-an. Angka ini semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia menjadi 48 persen pada usia 30, 28 persen pada usia 40-an, dan 13 persen pada usia 50-an
  2. 39 persen dari grup yang menderita kanker memiliki 6 pasangan seksual atau lebih, dibandingkan dengan angka 31 persen pada grup kontrol
  3. Pria dengan kanker prostat memiliki kecenderungan menderita penyakit menular seksual dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita kanker prostat
  4. Sebagian besar pria dengan kanker prostat memiliki aktivitas seksual (intercouse atau masturbasi) lebih tinggi dibandingkan pria dari grup kontrol.
  5. 40 persen pria dengan kanker prostat memiliki frekuensi tertinggi pada usia 20-an (20 kali atau lebih/bulan) dibandingkan dengan 32 persen dari grup kontrol. Pola yang sama juga diketemukan pada pria usia 30 dan 40-an. Pada usia 50-an, 31 persen dari masing-masing grup termasuk di dalam kategori cukup sering (10 kali atau lebih/bulan)
  6. Pria dengan kanker prostat lebih sering bermasturbasi dibandingkan pria dari grup kontrol, dengan frekuensi tertinggi pada usia 20-an (34% vs 24%) dan 30-an (41% vs 31%). Perbedaan tidak terlalu jauh pada usia 40-an (34% vs 28%) dan usia 50-an (25% vs 26%)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya