Musikus Jepang Menyanyikan Lagu John Lennon di Hutan Bunuh Diri, Untuk Apa?

Seorang musikus Jepang bernyanyi "Imagine" karya John Lennon di hutan bunuh diri. Mengapa?

oleh Afra Augesti diperbarui 22 Des 2018, 18:00 WIB
Kyochi Watanabe memainkan musik di hutan Aokigahara, dengan harapan agar tak ada lagi orang yang ingin bunuh diri karena putus asa di hutan tersebut. (AFP File)

Liputan6.com, Tokyo - Seorang musikus lokal di Jepang, Kyoci Watanabe, baru-baru ini mendapat sorotan dari media internasional. Pasalnya, ia memainkan lagu-lagu ciptaan salah satu anggota The Beatles, John Lennon, di "hutan bunuh diri" di Negeri Sakura.

Melalui tindakan tersebut, rupanya ia ingin orang-orang sadar untuk lebih menghargai hidupnya dan tidak melakukan bunuh diri di dalam hutan atau di mana pun.

Watanabe memulai aksinya dengan memainkan lagu "Imagine" karya John Lennon di tepi hutan yang berada di dekat Gunung Fuji. Disusul dengan musik lain dengan genre rock, pop, hingga akustik. Ia membawa serta gitar kesayangannya dan pengeras suara. Demikian seperti dikabarkan oleh The Independent pada Jumat, 21 Desember 2018.

Ia berharap musik dapat menyadarkan mereka yang merasa putus asa di hutan Aokigahara--hutan yang dikenal sebagai salah satu situs bunuh diri paling umum di Jepang, bahkan dunia.

Menurut klaim Watanabe yang berusia 60 tahun, ia telah berjuang keras selama lebih dari delapan tahun untuk membuang reputasi buruk tentang hutan Aokigahara.

Kekhawatirannya memuncak saat mengetahui seorang YouTuber ternama asal Amerika Serikat, Logan Paul, datang ke Jepang dan menyambangi hutan tersebut.

Dalam video yang di-posting Logan di salurannya, ia terlihat tidak menghormati daerah itu dan terkesan mengejek tradisi bunuh diri di Negeri Matahari Terbit. Beberapa kali Logan tampak terbahak saat melihat jasad manusia tergantung di pohon.

Unggahan Logan pun mendadak sontak menuai kontroversi dan memantik ribuan protes, bahkan meluas hingga kecaman dunia, termasuk YouTube yang memutuskan kontrak sepihak dengan Logan. Watanabe pun marah saat menonton aksi memalukan Logan.

Watanabe, yang tempat lahirnya dekat dengan hutan Aokigahara dan telah tinggal di dekat sana hampir sepanjang hidupnya, mengatakan bahwa dia sangat kesal dengan kelakukan vlogger 23 tahun itu.

"Itu adalah hutan milik alam. Itu adalah hutan yang dianggap sakral. Itu bukan tempat untuk bercanda," tegas Watanabe.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 


Pengalaman Menghibur

Hutan Aokigahara (Wikipedia/Creative Commons)

Aokigahara adalah hutan yang terletak di sebelah Barat Laut Gunung Fuji, membentang dari Kota Kawaguchiko hingga Desa Narizawa, Prefektur Yamanashi. Hutan yang dikenal sebagai "Lautan Pohon" ini telah lama dikaitkan dengan roh dan legenda Jepang yang menghubungkannya dengan kematian.

Selama abad ke-20, hutan itu kerap dipilih sebagai setting (waktu, tempat, suasana) untuk bunuh diri dari sebuah alur cerita dalam novel, film dan TV. Gambaran seperti ini kemudian, secara mengejutkan, memberikan dampak kuat kepada masyarakat setempat yang memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di hutan Aokigahara.

Sejak semakin menjamurnya cara bunuh diri di hutan, otoritas setempat tidak lagi mengeluarkan angka resmi terkait mereka yang meninggal di Aokigahara.

"Gelombang awal ketenaran Aokigahara diciptakan oleh media massa selama beberapa dekade, dan sekarang kita menghadapi gelombang kedua yang diciptakan oleh media sosial,” kata Watanabe.

Watanabe juga mengkisahkan bahwa suatu ketika, ia pernah bertemu dengan seorang pria dari Osaka yang berniat menghabisi nyawanya sendiri di hutan itu. Lelaki tersebut menyampaikan kepada Watanabe bahwa ia merasa frustasi dan sudah tidak lagi memiliki semangat hidup.

Lalu, Watanabe langsung mengambil gitarnya di rumah dan bernyanyi untuk menghibur laki-laki tersebut. Alhasil, cara ini ampuh dan pria itu tak jadi bunuh diri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya