Ma'ruf Amin ke SBY: Siapa yang Ganggu?

Menanggapi tuduhan tersebut, cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, meminta SBY menjelaskan secara terbuka soal gangguan yang dirasakannya saat kampanye.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Des 2018, 20:18 WIB
Cawapres Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura. (foto: dokumentasi tim kampanye pemenangan Jokowi-Ma'ruf)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta partainya tak diganggu dalam menghadapi Pilpres 2019. Menanggapi tuduhan tersebut, cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, meminta SBY menjelaskan secara terbuka soal gangguan yang dimaksud.

"Siapa yang ganggu? Harus dijelaskan, siapa yang ganggu dan bentuk gangguannya seperti apa," ujar Ma'ruf di sela silaturahmi dengan ulama di Pondok Pesantren El Nur El Kasysyaf, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/12/2018).

Ma'ruf Amin kembali menegaskan, koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf sama sekali tak pernah mengganggu partai mana pun dalam berkampanye. Kampanye yang dilakukan pihaknya selalu dilakukan dengan menawarkan program dan gagasan.

"Sehingga kami tak merasa perlu menganggu. Ini tak tahu siapa yang diganggu, yang menganggu siapa. Mestinya (SBY) harus jelas," ucap cawapres Jokowi ini.

Ma'ruf bahkan menyarankan SBY untuk membuat laporan kepada pihak kepolisian ataupun Komisi Pemilihan Umum (KPU), apabila memang ada gangguan yang dirasakan. Sehingga, ucap dia, polisi bisa mengungkap pihak yang menganggu Partai Demokrat dan pernyataan SBY tersebut tak menjadi tuduhan.

"Kalau dianggap (SBY) ada masalah, kan bisa diadukan ke aparat keamanan, polisi, dan KPU untuk diselesaikan. Sehingga kalau ada gangguan, jadi jelas. Jangan seperti melempar tuduhan yang bisa ke mana-mana," kata Ma'ruf Amin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


SBY Minta Partainya Tak Diganggu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (kanan) usai bertemu di Jakarta, Senin (30/7). Demokrat mengusung Prabowo sebagai capres 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, SBY mengatakan partainya akan mulai intensif kampanye pada awal Januari 2019. Namun, SBY meminta agar partainya tak diganggu.

"Partai Demokrat, saya yakin Partai Gerindra juga ke depan akan lebih intensif kampanye Pemilu. Tolong kami jangan diganggu, karena kami enggak akan mengganggu siapa pun. Biarlah semua mendapat ruang dan jalan masing-masing berjuang sekuat tenaga," ujar SBY usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Prabowo di kediamannya di Jakarta Selatan, Jumat, 21 Desember 2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya