Top 3 News: Kasus Etnis Uighur Tak Bisa Dikaitkan dengan Kebijakan Anti-Islam

Top 3 news, persoalan etnis Uighur menurut Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas tidak bisa dikaitkan dengan kebijakan anti-Islam.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2018, 07:00 WIB
Massa etnis Uighur melakukan aksi protes terhadap pemerintah China (AP/Seth Wenig)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, kasus pelanggaran HAM yang dialami etnis Uighur di China diminta tidak disusupi kepentingan politik di Tanah Air jelang Pilpres 2019. Hal ini diungkap oleh Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas setelah menemukan banyak kabar yang tak sesuai dengan fakta.

Seperti foto-foto kejadian lain tapi disebut itu kejadian yang menimpa etnis Uighur di Xianjiang.

Persoalan etnis Uighur, lanjut Yaqut juga tidak bisa dikaitkan dengan kebijakan anti-Islam. Karena hal ini bisa menimbulkan perpecahan antar anak bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Kabar lainnya yang tak kalah disorot di Liputan6.com, kisah Srikandi TNI kembali mendapat kepercayaan untuk menduduki jabatan penting di Kesatuan Angkatan Darat. Siapakah dia? Dia adalah Letnan Kolonel Chb (K) Elsieh.

Jabatan yang dipegang Elsieh saat ini terbilang langka, yaitu menjadi Komandan Detasemen Perhubungan (Dandenhub) Kodam XII/ Tanjungpura.

Selama 25 tahun berkarir sebagai perwira di TNI AD, ibu dari tiga orang putri ini pernah mengemban sejumlah jabatan penting. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 22 Desember 2018:


1. GP Ansor: Tudingan China Anti-Islam Kesampingkan Fakta Sejarah

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. (yaqut-cholil.com)

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta agar kasus pelanggran HAM yang dialami etnis Uighur di China tidak disusupi kepentingan politik dalam negeri, khususnya jelang Pilpres 2019.

Dia menilai, persoalan di Uighur ibarat benang kusut yang memang harus segera diselesaikan Pemerintah Tiongkok.

Fakta yang dihimpun, GP Ansor menemukan hal yang sangat jauh berbeda dengan sebaran isu di Indonesia.

"Berita yang tersebar bahwa Pemerintah China anti-Islam adalah pesan yang dibawa kepentingan tertentu. Kami menemukan banyak link berita yang tidak sesuai fakta, seperti foto-foto kejadian lain tapi disebut itu kejadian yang menimpa etnis Uighur di Xianjiang. Ini jahat sekali,” ungkap Gus Yaqut.

 

Selengkapnya...


2. Kisah Letkol Elsieh, Srikandi TNI AD yang Duduki Jabatan Penting

Letnan Kolonel Chb (K) Elsieh, Komandan Detasemen Perhubungan (Dandenhub) Kodam XII/ Tanjungpura. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Srikandi TNI kembali mendapat kepercayaan untuk menduduki jabatan penting di Kesatuan Angkatan Darat.

Dia adalah Letnan Kolonel Chb (K) Elsieh yang dipercaya untuk menjadi pucuk pimpinan di salah satu Kesatuan Kodam XII/Tanjungpura, dengan jabatan Komandan Detasemen Perhubungan (Dandenhub) Kodam XII/ Tanjungpura.

Tak sembarang orang yang dapat menduduki jabatan itu. Bahkan, dapat dikatakan jabatan yang diemban Elsieh langka diduduki oleh seorang prajurit wanita.

 

Selengkapnya...


3. Di Balik Keputusan Gus Dur Rela Tinggalkan Istana Presiden

Pengunjung melihat lukisan dalam pameran seni rupa "Sang Maha Guru" karya pelukis Nabila Dewi Gayatri di Jakarta, Kamis (22/11). Pameran ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Santri. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid masih mengingat detik-detik lengsernya sang ayah sebagai Presiden ke-4 RI. Hal itu ia sampaikan dalam peringatan haul ke-9 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat 21 Desember malam.

"Juni 2001 saya dipanggil bapak (Gus Dur). Bapak meminta kita pulang ke Ciganjur, beliau mengatakan 'suasana berat nak, bawa ibu pulang'," kata Alissa.

Saat itu, banyak pihak yang menginginkan Gus Dur untuk meletakkan jabatannya. Bahkan, ia sempat memberikan saran agar Gus Dur untuk merelakan jabatannya. Namun, hal itu tak didengar Gus Dur.

 

Selengkapnya...

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya