Liputan6.com, Jakarta - Bencana tsunami melanda pantai Anyer di Pandeglang, Banten. Hal ini disaksikan salah seorang warga Tangerang, Indira Rezkisari atau Kiki (38), yang sedang berlibur dengan keluarganya di Pantai Anyer.
Dia mengaku mengetahui awal adanya gelombang pasang seperti tsunami sekitar pukul 21.30 WIB. "Waktu itu awalnya denger suara besar bummm, terus lihat di kaca kamar kok banyak air. Saya kira air hujan banjir, tapi ternyata enggak," kata dia kepada Liputan6.com, Minggu (23/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Kiki dan keluarga tinggal di sebuah hotel yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Saat mengintip dari balik jendela, dia melihat orang yang lokasi menginap sekitar 50 meter dekat bibir pantai tampak berlari menyelamatkan diri.
Ini membuat dia waspada. Kemudian saat tahu ada tsunami, Kiki yang bekerja di salah satu media di Jakarta ini, langsung bersiap dengan keluarga mengungsi dibantu warga sekitar.
Dia pergi ke rumah warga yang sedang berjarak beberapa kilo meter (km) di lokasi yang lebih tinggi.
Saat mengungsi Kiki mengaku melihat di sepanjang jalan banyak puing-puing serta kendaraan yang terparkir sembarangan. "Ada orang nyopir pas air datang. Airnya setinggi kaca mobil dia, CRV," Kiki menambahkan.
Sebelumnya saat di tempatnya menginap, dia juga melihat jika tembok pagar tampak hancur akibat kena terjangan air.
Saat ini Kiki masih mengungsi di rumah warga hingga menunggu transportasi menuju Jakarta.
BMKG: Tsunami Anyer Akibat Aktivitas Gunung Krakatau
Tsunami yang terjadi di Anyer dan pantai di pesisir Lampung Selatan pada Sabtu malam (22/12/2018) diduga akibat aktivitas gunung Anak Krakatau.
Update BMKG pada Minggu dinihari pukul 02.55 WIB memastikan gelombang pasang yang terjadi terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau.
"Gelombang pasang di Anyer dan sekitarnya memang bukan tsunami karena aktivitas gempa tektonik. Namun hal tersebut DIDUGA tsunami akibat aktivitas gunung Anak Krakatau, setelah mendapat data dari Badan Geologi. #BMKG akan melakukan verifikasi lanjutan mengenai fenomena ini," seperti dikutip dari @infoBMKG, Minggu (23/12/2018).
Informasi sebelumnya hanya menyebut fenomena ini sebagai gelombang pasang yang menelan 1 korban jiwa.
Naiknya air laut yang membuat gelombang cukup besar menerjang bangunan di sekitar kawasan Pantai Anyer pada pukul 21.30 WIB, Sabtu (22/12/2018).
"Data sementara dampak gelombang pasang di Pantai Anyer Kab Pandeglang dan Lampung Selatan adalah 1 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui akun twitternya, @Sutopo_PN, Minggu (23/12/2018).
Tonton Video Menarik Ini:
Advertisement