Liputan6.com, Sumatera Utara Wisatawan yang ingin berlibur di Danau Toba, semakin dimanjakan dengan kemudahan aksesibilitas. Perusahaan bus Damri memberikan layanan gratis bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Danau Toba selama masa liburan, khususnya Natal dan Tahun Baru 2019.
Ketua Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, mengapresiasi kebijakan Damri yang bersedia memberikan layanan tersebut. Menurutnya, kebijakan ini sangat tepat untuk memudahkan wisatawan melakukan perjalanan ke Danau Toba. Selama ini alat transportasi memang menjadi isu penting dalam pariwisata di Danau Toba.
Advertisement
“Damri sudah menyiapkan transportasi terjadwal secara gratis untuk wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara. Ada empat rute yang bisa dinikmati, yaitu Silangit-Parapat, Silangit-Hutaginjang, Balige Loop, dan Parapat Loop,” ujar Arie, Sabtu (22/12/2018).
Menurutnya, rute tersebut sengaja diarahkan ke tempat atraksi. Misalnya, ke monkey forest di Parapat.
“Untuk bisa menikmati layanan Damri gratis, wisatawan cukup menunjukkan boarding pass pesawat. Jadi sangat simpel dan tidak ribet. Kami pastikan liburan ke Danau Toba tahun ini sangat menyenangkan,” ucap Arie.
Menyinggung soal infrastruktur, Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Bali Baru Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hiramsyah S Thaib, mengatakan bahwa pembangunan direncanakan selesai pada 2019. Pemerintah sedang membangun infrastruktur untuk menjawab target 1 juta wisatawan ke Danau Toba. Nantinya, akses bisa semakin lancar dengan adanya jalan tol rute Medan-Tebing Tinggi.
Ia memperkirakan, pada 2019 pembangunan tol sudah sampai Pematang Siantar. Selain itu, pemerintah setempat juga sudah menganggarkan perbaikan kereta api dari Medan-Siantar, sehingga jarak tempuh menjadi lebih cepat.
“Pelabuhan pun sedang dipersiapkan untuk dikelola secara profesional. Pada 20 Desember lalu, Kapal Ihan Batak sudah beroperasi. Dengan kata lain, masyarakat atau wisatawan bisa menikmati liburan ke Danau Toba lewat jalur mana saja,” kata Hiramsyah.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata akan selalu mendukung perkembangan 10 Bali Baru.
“Kementerian Pariwisata akan selalu mendukung serta mempromosikan inovasi dan perkembangan pembangunan di 10 destinasi prioritas atau 10 Bali Baru karena target tinggi memang diamanatkan ke 10 Bali Baru. Untuk itu, kita sangat mendukung terobosan yang dilakukan BPODT dan Damri di Danau Toba,” ujarnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menjelaskan bahwa Danau Toba menjadi prioritas utama sebagai Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN). Maka dari itu, segala upaya dilakukan untuk mendorong Danau Toba menjadi destinasi wisata internasional. Walaupun begitu, dirinya berharap pengembangan Danau Toba tetap memperhatikan lingkungan.
"Masyarakat dan wisatawan harus diingatkan untuk selalu menjaga kelestarian Danau Toba. Memperhatikan kebersihan lingkungan menjadi hal wajib. Jangan buang sampah sembarangan demi kenyamanan bersama," ucap Arief.
Kawasan Danau Toba sendiri berada di delapan kabupaten, yaitu Kabupaten Samosir, Karo, Toba Samosir, Pakpak Barat, Simalungun, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, dan Dairi. Masing-masing kawasan menampilkan pemandangan yang berbeda, sehingga wisatawan tak akan bosan mengunjungi Danau Toba.
(*)