Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung ikut berduka atas kejadian Tsunami Anyer yang terjadi di Selat Sunda. Bencana alam ini terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Melalui akun Twitter resminya, Persib mengirimkan doa untuk para keluarga korban yang terkena dampak Tsunami Anyer. Bahkan, dalam kicauannya, Maung Bandung menggunakan hastag berduka.
Baca Juga
Advertisement
"Mari sempatkan untuk mengirimkan doa terbaik kepada rekan-rekan korban musibah ombak pasang di wilayah Selat Sunda semalam. Kalian kuat dan tabah #PrayforBanten, #PrayforLampung," bunyi pernyataan resmi Persib.
Tsunami Anyer menelan ratusan orang mengalami trauma. Tercatat, hingga Minggu (23/12/2018) siang, sebanyak 168 orang dinyatakan meninggal dunia dan 584 lainnya luka-luka.
Kabupaten Pandeglang sejauh ini disebut sebagai daerah paling parah terdampak Tsunami Anyer.
Penyebab Tsunami
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peristiwa tsunami tersebut tidak dipicu gempa bumi. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita menduga tsunami yang terjadi di Selat Sunda akibat dari meletusnya Gunung Krakatau.
"Ada indikasi yang terjadi memang pada hari yang sama, gelombang tinggi erupsi Gunung Krakatau itu mengakibatkan tsunami," ujar Dwikorita dalam jumpa pers, Jakarta, Minggu (22/12/2018).
Dia menyatakan, gelombang yang terjadi tersebut tidak seperti yang biasa dipantau BMKG. Tsunami biasanya terjadi dipicu oleh gempa besar.
"Bukan karena seperti dipantau BMKG, biasanya gempa kan (karena gempa), dicek tidak ada seismistis, gejala tektonik memicu tsunami," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement