Respons Cepat Kemenkes Tangani Tsunami Anyer dan Selat Sunda

Kementerian Kesehatan RI merespons cepat penanganan tsunami Anyer dan Selat Sunda, yang berkoordinasi dengan subcluster kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Des 2018, 14:02 WIB
Warga memeriksa kerusakan rumah mereka setelah tsunami menerjang Pantai Carita, di perairan Banten, Minggu (23/12). Data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 584 orang luka-luka dan 2 orang dinyatakan hilang. (SEMI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI merespon cepat tanggap darurat bencana pasca tsunami Anyer dan Selat Sunda. Respons cepat berupa koordinasi dengan subcluster kesehatan masing-masing dinas kesehatan di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

Dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com, Minggu (23/12/2018), saat ini sedang dilakukan assesment cepat oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

Sebanyak 5 pos pelayanan kesehatan didirikan, diantaranya berlokasi di Pantai Carita, Pantai Panimbang, dan Sumur.

Posko kesehatan di Puskesmas Panimbang saat ini diperkuat Dinkes Banten dengan tim dokter internship dan PSC 119 Banten.

Gelombang air pasang tsunami Anyer dan Selat Sunda menerjang beberapa wilayah di Banten pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:


Korban tsunami tertangani

Kondisi jalan usai tsunami anyer (Foto: Dok PLN)

Berdasarkan info dari BPBD Kabupaten Serang, korban tsunami tertangani, baik semua korban luka maupun jenazah yang sudah dievakuasi.

Untuk mendukung tindakan ortopedi di RSUD Serang, telah dikirimkan dokter spesialis ortopedi dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang sebanyak 4 dokter.

Selain itu, kebutuhan kantong jenazah sudah terpenuhi, yang didatangkan dari Dinkes Malingping dan Dinkes Cilegon.

Untuk kebutuhan obat-obata dan infus telah diupayakan oleh Dinkes setempat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya