Jalan Raya Gubeng yang Ambles Mulai Tersambung

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya M. Fikser mengatakan, proses pemulihan Jalan Raya Gubeng dalam beberapa hari terakhir sempat terkendala hujan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2018, 21:02 WIB
Petugas pemadam kebakaran memeriksa kondisi tanah amblas di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Rabu (19/12). Salah satu akses utama di Kota Surabaya itu amblas diduga karena proyek pembangunan gedung di sekitar lokasi (Liputan6.com/Pool/FB Dishub Kota Surabaya)

Liputan6.com, Surabaya - Bagian Jalan Raya Gubeng di Kota Surabaya yang terputus karena tanahnya pada Selasa (18/12) malam amblas mulai tersambung setelah bertruk-truk pasir dan batu digunakan untuk menguruknya.

"Alhamdulillah, Jalan Raya Gubeng sudah tersambung," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Irwan Widyanto di Surabaya, Minggu (23/12/2018).

Ia mengatakan truk-truk bisa bekerja 24 jam mengangkut pasir dari Mojosari, Mojokerto, untuk menguruk bagian jalan yang amblas dengan dukungan kepolisian daerah. Pengurukan bagian jalan yang amblas dimulai sejak Rabu (19/12/2018).

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya M. Fikser mengatakan, proses pemulihan Jalan Raya Gubeng dalam beberapa hari terakhir sempat terkendala hujan.

Pergerakan truk-truk yang mengangkut pasir dan batu dari Mojokerto ke Kota Surabaya menjadi terhambat karena hujan.

"Jadi di Mojosari, tempat lokasi pengambilan sirtu juga hujan. Jadi pihak yang di sana sempat tidak berani ambil ambil sirtu," katanya dilansir Antara.

Selain itu, lanjut dia, musim liburan membuat akses jalan dari Surabaya menuju Mojosari macet. Meskipun demikian, Fikser menyatakan, pengerjaan pemulihan jalan tetap berjalan dan ditargetkan selesai dalam tujuh hari.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pengurukan Jalan Raya Gubeng membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat hari.

Ia menargetkan dalam tiap hari bisa mendatangkan 400 truk pengangkut sirtu untuk menguruk bagian jalan yang amblas.

Menurut perhitungan, ia menjelaskan, pengurukan keseluruhan bagian jalan yang amblas membutuhkan 1.800 truk pasir dan batu, atau sekitar 36 ribu meter kubik pasir dan batu.

"Jadi kalau sehari 400 truk, maka kita butuh tiga-empat hari. Setelah itu 'overlay', mungkin cuman dua hari," kata Risma.

Guna mendukung kelancaran pengangkutan pasir dan batu penguruk jalan Raya Gubeng, Pemerintah Kota berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah agar mengizinkan truk melintasi jalanan kota saat jam kerja.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya